Mengingat kembali kasus pajak Paulus Tumewu (bos Ramayana) yang kewajiban pajaknya ‘diputihkan’ oleh Sri Mulyani di 2006-2007
Bos Ramayana (Paulus Tumewu) itu,
kebetulan bagian dari para pemimpin 9 Naga, berhutang pajak Rp 399
miliar (nilai pokok). Jika dihitung dengan denda pajak 4 kali lipat (Rp
1,6 triliun), total kewajiban pajak Paulus Tumewu mencapai Rp 2 Triliun.
Paulus Tumewu ‘sengaja’ tidak mengisi SPT
Pajak dgn benar untuk ‘memangkas’ nilai pajaknya dan merugikan negara
Rp 399 Miliar. Ketika itu (2006), penyidikan pajak Paulus Tumewu (Bos
Ramayana) sudah mencapai level P21 alias siap maju ke pengadilan.
Mendadak, Sri Mulyani (Menkeu) mengeluarkan ‘surat sakti’ yang kemudian
menghentikan penyidikan pajak Paulus Tumewu. Alhasil, pada 27 Januari
2007, Kejaksaan Tinggi Jakarta pun menghentikan kasus pajak Paulus
Tumewu. Thanks to Sri Mulyani.
Negara pun kehilangan potensi penerimaan
pajak dan denda dari Paulus Tumewu senilai Rp 2 Triliun. Paulus Tumewu
pun hanya dikenakan total kewajiban pajak senilai Rp 40 miliar saja.
Pertanyaannya, kenapa Sri Mulyani ‘melindungi’ kasus pajak Paulus
Tumewu?.
Dan tahukah kamu, Paulus Tumewu (Bos
Ramayana) adalah adik ipar Eddy Tansil si Buronan Rp 1,3 triliun. Dan
Paulus Tumewu adalah bagian dari 9 naga yang memang memiliki ‘perjanjian
khusus’ dengan kelompok Demokrat.
Perjanjian khusus itu adalah 9 Naga
support dana ke Partai Demokrat, sebaliknya Demokrat melindungi bisnis 9
Naga. Itulah kenapa Sri Mulyani begitu melindungi bisnis dan sengketa
klan 9 Naga seperti pada kasus pajak Paulus Tumewu.
Sri Mulyani juga telah ‘menolong’ kasus
pajak Asian Agri milik Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas) Dan Sukanto
Tanoto yang bernama asli Tan Kang Hoo adalah bagian dari klan 9 Naga.
Sukanto Tanoto via Asian Agri memiliki tunggakan pajak senilai Rp 2,6
triliun yang kemudian ditolong Sri Mulyani. Setelah Sukanto Tanoto
menghadap SBY pada 2007, semua beres. SRi Mulyani memutihkan pajak Asian
Agri.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga telah
menyelamatkan aset-aset milik Budi Sampoerna di Bank Century senilai Rp
900 M. Dari dana nasabah senilai Rp 1 T di Bank Century cabang Surabaya,
90% milik Budi Sampoerna. Ketika Bank Century dalam masalah, Budi
Sampoerna ‘minta tolong’ ke SBY dan Sri Mulyani tentang dana Rp 900 M
itu. Alhasil, Sri Mulyani mendesak bail out Bank Century dgn alasan
‘Takut terjadi rush’, padahal utk selamatkan dana Budi Sampoerna
Dan jangan lupa, pertanyakan alasan
pemerintahan SBY kekeh lindungi Sinarmas dalam kasus ilegal logging
versus GreenPeace. Sri Mulyani & SBY telah memberikan perlindungan
kpd Paulus Tumewu, Sukanto Tanoto, Budi Sampoerna, Eka Tjipta
(Sinarmas).
Eits, tunggu dulu, masih ada lho hubungan Sri Mulyani, SBY dan 9 Naga.
Mochtar Riady (Lippo) dan Eka Tjipta
(Sinarmas) masuk dalam Daftar Orang Tercela (DOT) Bank Indonesia. DOT
Bank Indonesia diberikan pada bankir2 yang bikin negara ini hancur pada
krisis 1998. Dan berdasarkan aturan, orang2 yang masuk DOT tidak boleh
memiliki bank hingga 20 tahun (tahun 2023).
Anehnya, Mochtar Riady kini memiliki lagi
bank bernama Bank Nobu, atas seizin pemerintah. Eka Tjipta (Sinarmas)
pun memiliki lagi bank Sinarmas setelah mengakuisisi Bank Shinta, seizin
pemerintah.
Heran?? Biasa ajah, memang ada perjanjian khusus kok antara Sri Mulyani, SBY dengan 9 Naga.
Masih ada lagi doong… Indofood milik grup
Salim jangan dilupakan. Grup Indofood milik Salim Grup juga punya kasus
pajak Rp 1 Triliun, yang juga ‘ditolong’ SRi Mulyani. Sejak mulai
diselidiki, nggak pernah kedengaran lagi tuh kasus pajak Indofood pas
jaman Sri Mulyani jadi Menkeu.
So, sudah berapa Naga tuh yang ‘ditolong’ kasus pajak dan pengamanan bisnisnya oleh Sri Mulyani?
Mari kita hitung !
Paulus Tumewu (Ramayana), Sukanto Tanoto
(Asian Agri), Budi Sampoerna (Sampoerna Grup), Eka Tjipta (Sinarmas).
Lalu ada Mochtar Riady (Lippo), Keluarga Salim (Indofood), huhuhu..
Banyak yah yang ditolong kasus2nya o/h Sri Mulyani.
Oh iya, jangan lupa grup Artha Graha
milik Aguan dan asistennya Tommy Winata. Ditolong oleh Sri Mulyani juga
lho. Masih ingat kan kasus penangkapan Erik, analis Bahana Securities
gara2 proyeksikan 10 bank dalam keadaan bahaya.
Masih ingat kan kasus penangkapan Erik,
analis Bahana Securities gara2 proyeksikan 10 bank dalam keadaan bahaya.
Erik, menganalisa bank Artha Graha, Century dsb dalam keadaan bahaya
dan bisa kolaps (Sebelum kasus Century) Tiba2, kepolisian langsung
menangkap Erik karena analisanya itu, tentunya atas perintah Tommy
Winata. Padahal, 8 bank dari 10 bank yang dianalisa Erik akan kolaps,
BETUL KOLAPS ! termasuk Century.
Jadi, Erik seharusnya tidak DITANGKAP,
karena analisanya 80% BETUL. Di tahanan, Erik menolak revisi analisanya
karena ia yakin betul secara kelimuan itu akan terjadi. Dan Tommy Winata
pun ‘hanya’ meminta Erik minta maaf dan mencabut analisanya. Erik
Bahana tolak minta maaf dan Sri Mulyani pun tidak bisa apa2 dan memilih
‘MENDUKUNG’ Tommy Winata. Akhirnya, istri Erik Bahana langsung minta
maaf kepada grup Artha Graha, Erik pun dibebaskan asal tdk banyak bicara
So, jangan heran kalau 9 Naga bisa hidup enak karena dilindungi oleh Sri Mulyani dan SBY.
Source: Ratu Adil