KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh kekhawatiran.
Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari “fakta” ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan, mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.
Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.
Konsekuensi dari hipotesis “bahan bakar fosil” tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang minyak baru banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44 tahun.
Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan ini akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di jebakan kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga “emas hitam” ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mesti meninjau ulang hipotesis biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250 tahun yang lalu itu. Beberapa ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan tradisional ini. Pada abad ke-19 hipotesis ini untuk pertama kalinya ditolak seorang naturalis dan geolog Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt, dan ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka mengajukan dalil alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Dengan berkembangnya ilmu kimia selama abad kesembilan belas, terutama ketika hukum kedua termodinamika ditemukan oleh Clausius pada 1850, hipotesis Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar kimia Prancis Marcellin Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak bumi ini. Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang melibatkan serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas, ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini. Mendeleev menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan primordial yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar biasa, Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia sebut “patahan dalam” (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai A. Kudryavtsev mengajukan teori asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak dukungan termasuk dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF Kenney. Bahkan Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.
Baru-baru ini, para peneliti dari Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia telah berhasil membuktikan bahwa fosil-fosil dari hewan dan tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
“Dengan menggunakan penelitian ini, bahkan kami dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat ditemukan di Swedia,” kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin riset ini.
Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov telah melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon, komponen utama dalam minyak dan gas alam.
Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis. “Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai reservoir minyak,” kata Vladimir Kutcherov kepada Science Daily, baru-baru ini.
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini berarti minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan terbarukan.
Misteri Pulau Eugene 330 dan cadangan Minyak Yang Terisi Kembali
Pulau Eugene merupakan ladang minyak di Teluk Meksiko, sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana, AS. Lansekap kepulauan ini terbelah dengan celah dan rekahan dalam yang spontan memuntahkan gas dan minyak. Ladang minyak ini ditemukan pada 1973 dan mulai memproduksi sekitar 15.000 barel per hari. Pada 1989, aliran minyaknya berkurang menjadi 4.000 barel per hari. Tetapi tanpa alasan logis apapun, secara tiba-tiba produksinya meningkat menjadi 13.000 barel. Selain itu, taksiran cadangan meroket 60-400 juta barel.
Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Apa yang ditemukan para peneliti ketika menganalisis ladang minyak ini dengan pencitraan seismik 3-D? Ternyata ada patahan dalam yang tidak bisa dijelaskan, dan minyak telah memancar dari suatu kedalaman yang tidak diketahui sebelumnya, dan bermigrasi ke atas melalui batuan untuk mengisi pasokan yang ada.
Para peneliti menemukan ketika mereka menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik bahwa minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya tidak diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk mengisi pasokan yang ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang sedang diproduksi di Pulau Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis dari minyak yang diproduksi di sana sebelum tahun 1989. Dugaan kuat, minyak mentah yang baru, muncul dari sumber yang berbeda, sumber yang tidak bisa dijelaskan.
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak kemungkinan naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan dan ahli geologi dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian ulang sendiri.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The Deep Hot Biosphere. Gold menetapkan, “minyak bumi sebenarnya adalah aliran primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi dalam kondisi panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini bermigrasi ke permukaan, ia diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi tampak seperti memiliki asal usul organik dari zaman dinosaurus. “
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak Timur Tengah yang tak ada habisnya.
“Timur Tengah memiliki lebih dari dua kali lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,” ujar Norman Hyne, seorang profesor di Universitas Tulsa, Oklahoma, AS. “Teori yang tak konvensional (teori abiogenik ) tentunya akan berubah menjadi benar,” katanya.
Keberadaan ladang minyak yang bisa memperbaharui pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul minyak.dan Jika minyak memang benar-benar berasal darizat anorganik alami maka bagaimana bisa dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Para peneliti menemukan ketika mereka menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik bahwa minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya tidak diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk mengisi pasokan yang ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang sedang diproduksi di Pulau Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis dari minyak yang diproduksi di sana sebelum tahun 1989. Dugaan kuat, minyak mentah yang baru, muncul dari sumber yang berbeda, sumber yang tidak bisa dijelaskan.
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak kemungkinan naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan dan ahli geologi dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian ulang sendiri.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The Deep Hot Biosphere. Gold menetapkan, “minyak bumi sebenarnya adalah aliran primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi dalam kondisi panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini bermigrasi ke permukaan, ia diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi tampak seperti memiliki asal usul organik dari zaman dinosaurus. “
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak Timur Tengah yang tak ada habisnya.
“Timur Tengah memiliki lebih dari dua kali lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,” ujar Norman Hyne, seorang profesor di Universitas Tulsa, Oklahoma, AS. “Teori yang tak konvensional (teori abiogenik ) tentunya akan berubah menjadi benar,” katanya.
Keberadaan ladang minyak yang bisa memperbaharui pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul minyak.dan Jika minyak memang benar-benar berasal darizat anorganik alami maka bagaimana bisa dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Beberapa Contoh Bukti Kasus Konspirasi Kebohongan tentang Kelangkaan Sumber Minyak
Negara kaya minyak .. dibuat menjadi miskin minyak … Kalau negara2 macam Venezuela, TimTeng bensin lebih murah .. seharusnya Indonesia jauh lebih murah … namun mengapa ? ….
Sesuai UU No.25/2007, yang ditetapkan oleh Presiden, Asing diperbolehkan menguasai, menyedot, dan menguras tanah Indonesia selama hampir satu abad (Era Soeharto, 30 Tahun) Indonesia telah merdeka 66 tahun, tetapi 88,8 persen pertambangan migas dikuasai asing. Pertamina, BUMN yang seharusnya jadi alat negara untuk mengontrol cadangan dan produksi migas nasional, hanya menguasai 8,8 persen dari 275 wilayah kerja pertambangan migas. Pemberlakuan UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengukuhkan Indonesia sebagai satu-satunya negara di dunia yang paling ”zalim” terhadap BUMN migas-nya.
Indonesia yg cuma menguasai 8,8 % Migas pun masih saja diekspor seperti gas (53,11 %) dan batubara (67,54 %)
http://www.ristek.go.id/index.php/mo…id/10647/print
“Sebanyak 329 blok migas di tangan asing. Jika diletakkan titik-titik pada peta Indonesia, maka Indonesia sudah tergadaikan,” Dia mengatakan luas lahan konsesi yang dikuasai asing untuk migas mencapai 95,45 juta hektar. Luas daratan seluruh Indonesia mencapai 192.257.000 hektar, sedangkan luas hutan Indonesia mencapai 101.843.486 hektar.http://www.antaranews.com/view/?i=1212028635&c=EKB&s=
Benar benar tergadaikan Indonesia ini … bahkan 175 juta Hektar (93% wilayah Indonesia dikuasai asing)
Hal ini memang tidak lepas dari tekanan asing, lihat saja banyaknya RUU mengenai MIGAS sangat merugikan Indonesia dan merupakan tekanan asing
http://www.migas.esdm.go.id/tracking…-Tekanan-Asing
Dan kenaikan harga BBM yg tidak wajar juga merupakan tekanan dari perusahaan multinasional (melalui IMF, Worldbank, dll)
http://www.migas-indonesia.com/index…t=view&id=1207
UU Migas dibuat posisi Indonesia dalam tekanan IMF, sehingga kepentingan asing benar-benar ada dalam pembahasan UU
http://nasional.kompas.com/read/2008…aksanakan.2009
maka Sebagian besar sumur gas dikuasai oleh asing. Liberalisasi sektor minyak dan gas (migas) secara jelas telah terbukti memakan korban.http://www.pim.co.id/database/news/show.html?id=59
Tentunya Hal ini jelas jelas melanggar, dan mengkhianati pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945 yaitu :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Bahkan 85% BUMN pun sudah dimiliki asing …
http://www.tempo.co/read/news/2006/0…Dikuasai-Asing
Begitu Kayanya Negara ini dimana tingkat pengurasan cadangan minyak Indonesia sangat tinggi, hingga 8 X laju pengurasan di negara2 penghasil minyak utama dunia, seperti Arab Saudi dan Libya, yg dimana dilakukan perusahaan asing di Indonesia
produksi per kilometer persegi Pertamina baru sekitar 0,89 barel/hari,PT Chevron Pacific, Perusahaan minyak asal Amerika ini masih menjadi produsen minyak bumi dan gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas 356 ribu barel/hari.
Total EP Indonesie perusahaan asal Prancis ini mampu produksi per luas wilayah mencapai 28,64 barel/hari per Km2. Total EP memproduksi migas 82.232 barel/hari
http://bisnis.vivanews.com/news/read…rusahaan-asing
Blok Cepu
kasus Blok Cepu yang melibatkan ExxonMobil, yang merupakan penjelmaan Standard Oil 100 tahun yang lalu. Blok Cepu awalnya diusahakan oleh PT Humpuss Patra Gas (HPG) melalui technical assistance contract (TAC) dengan Pertamina. Dengan alasan tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk mengeksploitasi cadangan minyak di blok itu, HPG kemudian melepas 49 persen sahamnya kepada Ampolex pada tahun 1997. Ampolex adalah perusahaan minyak yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh ExxonMobil.
Kontrak TAC HPG kemudian berubah menjadi TAC plus karena melibatkan investor asing. Menurut Kepala Badan Pengelolaan dan Pengawasan Kontraktor Asing (BPPKA) PT Pertamina Zuhdi Pane (Kompas, 28/2/ 2006), pelibatan investor asing dalam TAC sebenarnya tidak diperbolehkan secara peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, pihak Ampolex melakukan pendekatan terhadap pemerintah Soeharto untuk diloloskan.
Dalam perkembangannya kemudian, Mobil Oil mengambil alih 100 persen saham Humpuss di Cepu melalui Ampolex dan kemudian merger dengan Exxon menjadi ExxonMobil. Setelah selesai kontrak tahun 2010, semestinya Blok Cepu 100 persen menjadi milik Pertamina. Padahal, dengan berlakunya UU Migas 22/2001, TAC yang ada tidak boleh diperpanjang lagi (Petroleum Report 2003, US Embassy).
“ Kenapa pihak ExxonMobil ngotot untuk mengambil alih Blok Cepu dari PT HPG dan ingin memperpanjangnya hingga 30 tahun ? … “
Karena :
Cadangan prospektif Blok Cepu di kedalaman kurang dari 1.700 meter mencapai 1,1 miliar barrel, sedangkan cadangan potensial di kedalaman di atas 2.000 meter diperkirakan 11 miliar barrel. Dengan demikian, Blok Cepu mengandung cadangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia melampaui cadangan minyak di Indonesia secara keseluruhan, yang diperkirakan selama ini hanya sekitar 9,7 miliar barrel. Pihak ExxonMobil sudah barang tentu mengetahui hal ini. Adakah ExxonMobil lewat lobinya ke Pemerintah AS ikut menekan Indonesia hingga terjadi amandemen UUD 1945?
http://unisosdem.org/article_detail….&caid=33&gid=2
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0…ni/2494271.htm
Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
” Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; “Seorang analis energi senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.
Program Illuminati Dibalik Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi
Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil, sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga . Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Produksi Minyak Dunia Menurut Sekenario Peak Oil Theory
Negara kaya minyak .. dibuat menjadi miskin minyak … Kalau negara2 macam Venezuela, TimTeng bensin lebih murah .. seharusnya Indonesia jauh lebih murah … namun mengapa ? ….
Sesuai UU No.25/2007, yang ditetapkan oleh Presiden, Asing diperbolehkan menguasai, menyedot, dan menguras tanah Indonesia selama hampir satu abad (Era Soeharto, 30 Tahun) Indonesia telah merdeka 66 tahun, tetapi 88,8 persen pertambangan migas dikuasai asing. Pertamina, BUMN yang seharusnya jadi alat negara untuk mengontrol cadangan dan produksi migas nasional, hanya menguasai 8,8 persen dari 275 wilayah kerja pertambangan migas. Pemberlakuan UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengukuhkan Indonesia sebagai satu-satunya negara di dunia yang paling ”zalim” terhadap BUMN migas-nya.
Indonesia yg cuma menguasai 8,8 % Migas pun masih saja diekspor seperti gas (53,11 %) dan batubara (67,54 %)
http://www.ristek.go.id/index.php/mo…id/10647/print
“Sebanyak 329 blok migas di tangan asing. Jika diletakkan titik-titik pada peta Indonesia, maka Indonesia sudah tergadaikan,” Dia mengatakan luas lahan konsesi yang dikuasai asing untuk migas mencapai 95,45 juta hektar. Luas daratan seluruh Indonesia mencapai 192.257.000 hektar, sedangkan luas hutan Indonesia mencapai 101.843.486 hektar.http://www.antaranews.com/view/?i=1212028635&c=EKB&s=
Benar benar tergadaikan Indonesia ini … bahkan 175 juta Hektar (93% wilayah Indonesia dikuasai asing)
Hal ini memang tidak lepas dari tekanan asing, lihat saja banyaknya RUU mengenai MIGAS sangat merugikan Indonesia dan merupakan tekanan asing
http://www.migas.esdm.go.id/tracking…-Tekanan-Asing
Dan kenaikan harga BBM yg tidak wajar juga merupakan tekanan dari perusahaan multinasional (melalui IMF, Worldbank, dll)
http://www.migas-indonesia.com/index…t=view&id=1207
UU Migas dibuat posisi Indonesia dalam tekanan IMF, sehingga kepentingan asing benar-benar ada dalam pembahasan UU
http://nasional.kompas.com/read/2008…aksanakan.2009
maka Sebagian besar sumur gas dikuasai oleh asing. Liberalisasi sektor minyak dan gas (migas) secara jelas telah terbukti memakan korban.http://www.pim.co.id/database/news/show.html?id=59
Tentunya Hal ini jelas jelas melanggar, dan mengkhianati pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945 yaitu :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Bahkan 85% BUMN pun sudah dimiliki asing …
http://www.tempo.co/read/news/2006/0…Dikuasai-Asing
Begitu Kayanya Negara ini dimana tingkat pengurasan cadangan minyak Indonesia sangat tinggi, hingga 8 X laju pengurasan di negara2 penghasil minyak utama dunia, seperti Arab Saudi dan Libya, yg dimana dilakukan perusahaan asing di Indonesia
produksi per kilometer persegi Pertamina baru sekitar 0,89 barel/hari,PT Chevron Pacific, Perusahaan minyak asal Amerika ini masih menjadi produsen minyak bumi dan gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas 356 ribu barel/hari.
Total EP Indonesie perusahaan asal Prancis ini mampu produksi per luas wilayah mencapai 28,64 barel/hari per Km2. Total EP memproduksi migas 82.232 barel/hari
http://bisnis.vivanews.com/news/read…rusahaan-asing
Blok Cepu
kasus Blok Cepu yang melibatkan ExxonMobil, yang merupakan penjelmaan Standard Oil 100 tahun yang lalu. Blok Cepu awalnya diusahakan oleh PT Humpuss Patra Gas (HPG) melalui technical assistance contract (TAC) dengan Pertamina. Dengan alasan tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk mengeksploitasi cadangan minyak di blok itu, HPG kemudian melepas 49 persen sahamnya kepada Ampolex pada tahun 1997. Ampolex adalah perusahaan minyak yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh ExxonMobil.
Kontrak TAC HPG kemudian berubah menjadi TAC plus karena melibatkan investor asing. Menurut Kepala Badan Pengelolaan dan Pengawasan Kontraktor Asing (BPPKA) PT Pertamina Zuhdi Pane (Kompas, 28/2/ 2006), pelibatan investor asing dalam TAC sebenarnya tidak diperbolehkan secara peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, pihak Ampolex melakukan pendekatan terhadap pemerintah Soeharto untuk diloloskan.
Dalam perkembangannya kemudian, Mobil Oil mengambil alih 100 persen saham Humpuss di Cepu melalui Ampolex dan kemudian merger dengan Exxon menjadi ExxonMobil. Setelah selesai kontrak tahun 2010, semestinya Blok Cepu 100 persen menjadi milik Pertamina. Padahal, dengan berlakunya UU Migas 22/2001, TAC yang ada tidak boleh diperpanjang lagi (Petroleum Report 2003, US Embassy).
“ Kenapa pihak ExxonMobil ngotot untuk mengambil alih Blok Cepu dari PT HPG dan ingin memperpanjangnya hingga 30 tahun ? … “
Karena :
Cadangan prospektif Blok Cepu di kedalaman kurang dari 1.700 meter mencapai 1,1 miliar barrel, sedangkan cadangan potensial di kedalaman di atas 2.000 meter diperkirakan 11 miliar barrel. Dengan demikian, Blok Cepu mengandung cadangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia melampaui cadangan minyak di Indonesia secara keseluruhan, yang diperkirakan selama ini hanya sekitar 9,7 miliar barrel. Pihak ExxonMobil sudah barang tentu mengetahui hal ini. Adakah ExxonMobil lewat lobinya ke Pemerintah AS ikut menekan Indonesia hingga terjadi amandemen UUD 1945?
http://unisosdem.org/article_detail….&caid=33&gid=2
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0…ni/2494271.htm
Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
” Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; “Seorang analis energi senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.
Program Illuminati Dibalik Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi
Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil, sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga . Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Produksi Minyak Dunia Menurut Sekenario Peak Oil Theory
Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh dengan kepalsuan. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati (yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka .
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan (depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing mafia juragan minyak, Rockefeller beserta kolega-koleganya yang kesemuanya dibalik layar berada dalam struktur illuminati. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak itu, rakyat kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Rockefeller Liberal Connection Dalam banyak hal, Keluarga Rockefeller bekerja langkah demi langkah dengan Zionis Yahudi. John D. Rockefeller adalah monopoli yang mengikuti di jalan banyak orang Yahudi yang kontrol industri, terutama perbankan, menunjukkan cara di mana kekuasaan, sekali dicapai, mungkin selamanya memegang “dari atas,” tinggi di atas warga dunia bangsa.
Dari link2 di bawah, ternyata perusahaan2 migas asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Rockefeller ini ditengarai sebagai Yahudi dan pemikirannya sejalan dengan Zionis. Perusahaan2 “Yahudi AS” menguasai 90% migas di Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Standard_Oil
http://www.jewwatch.com/jew-leaders-rockefeller.html
Pengaruh globalisasi, liberalisme dan kapitalisme racun zionis ini semakin berkembang melalui faham neo-liberalisme, yang bertujuan untuk mengkomersialkan seluruh barang dan jasa, jika perlu dengan meniadakan fungsi pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat. Privatisasi besar-besaran badan-badan usaha milik Negara termasuk dalam kerangka pengaruh liberalisme dan kapitalisme ini. http://www.setneg.go.id/index.php?It…tent&task=view
Rakyat Indonesia .. dibuatnya menjadi tamu dinegeri sendiri … dibuatnya menjadi budak kaum kapitalis asing Rockefeller di negeri ini … yang dimana didukung oleh pemerintah (kacung neoliberal )
Indonesia Negara yang begitu kayanya dibuat menjadi negara miskin …Dulu Indonesia di rampas rempah2 nya … Bangsa Indonesia dengan keras melawan … hingga banyak pahlawan kita yang berguguran …Dimasa Kini apa yang terjadi ? .. justru kini penjajah menyerang jauh lebih HEBAT, Lebih FRONTAL, serta sudah menguasai beberapa wilayah Indonesia dan terus lebih agresif lagi .. Namun apa sikap Rakyat Indonesia ? .. Justru justru terlena .. tidur dengan di elus2 dengan berbagai macam hiburan TV yang melenakan..ataupun sibuk terkungkung dengan rutinitas kerja keras, kemiskinan, kesulitan materi dalam dunianya masing-masing…
Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru. sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dr perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik2 produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2 petani sbg industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba spt rumput laut. its insane!
(untuk memahami bagaimana sepak terjang zionis illuminati silahkan anda buka halaman free download buku diblog ini atau bisa melihat artikel2 sebelumnya)
Masa Depan Minyak Bumi
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh pemerintah untuk menghemat energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk anak cucu kita.Jika memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh tahun lagi, mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya kian meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi minyak didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing, semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya .BElakangan ini Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak mentahnya sekitar 200 miliar barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah , kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya bahkan melampaui Arab Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika Rusia percaya bahwa cadangan minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa Rusia telah siap dengan produksi minyak tak terbats di masa depan
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak
Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis energi, OPEC selalu meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk menurunkan harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan mitos bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat Dalam ‘Energia’ menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan bukanlah produk yang berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan berjuta-juta tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti batubara, dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti lain bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik “abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo..berikut dibawah ini link beberapa refrensi tentang kebohongan teori peak oil atau keterbatasan sumber minyak..
Link Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
Group: Internal memos show oil companies limited refineries to drive up prices
Internal Mobil Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Texaco Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Chevron Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Information from LA Times report on Shell deliberately creating artificial scarcity at Bakersfield California refinery
Shell Oil, Price Manipulation, and the Fleecing of Americans
Scientific Evidence Debunks Peak Oil Hoax
Russian Scientific Papers on Abiotic Origins of Oil & Related Research
Russia’s Oil Boom After Discovering Abiotic Oil
Sustainable Oil? — v. Peak Oil
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
LINK GLOBAL ELITE YANG MENYEBAR LUASKAN DAN MEMPRAKTEKKAN KEBOHONGAN KETERBATASAN MINYAK
The ultra-elite Bilderberg Group expressed their desire that peak oil would provide a justification for a UN global tax on the oil pump.
The ultra-elite Bilderberg Group stated in May that oil prices would double.
The world in the palm of their hands: Bilderberg 2005, Part II
How Long Will the Oil Age Last? The Club of Rome, a nonprofit global think tank, said in the 1970s that we’d hit peak oil in 2003. It didn’t happen.
The Club of Rome consulted with Kissinger before he issued his 1974 depopulation manifesto to President Carter. The plan calls for creating artificial food scarcity in order to depopulate the third world.
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
Tambahan :
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan (depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing mafia juragan minyak, Rockefeller beserta kolega-koleganya yang kesemuanya dibalik layar berada dalam struktur illuminati. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak itu, rakyat kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Rockefeller Liberal Connection Dalam banyak hal, Keluarga Rockefeller bekerja langkah demi langkah dengan Zionis Yahudi. John D. Rockefeller adalah monopoli yang mengikuti di jalan banyak orang Yahudi yang kontrol industri, terutama perbankan, menunjukkan cara di mana kekuasaan, sekali dicapai, mungkin selamanya memegang “dari atas,” tinggi di atas warga dunia bangsa.
Dari link2 di bawah, ternyata perusahaan2 migas asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Rockefeller ini ditengarai sebagai Yahudi dan pemikirannya sejalan dengan Zionis. Perusahaan2 “Yahudi AS” menguasai 90% migas di Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Standard_Oil
http://www.jewwatch.com/jew-leaders-rockefeller.html
Pengaruh globalisasi, liberalisme dan kapitalisme racun zionis ini semakin berkembang melalui faham neo-liberalisme, yang bertujuan untuk mengkomersialkan seluruh barang dan jasa, jika perlu dengan meniadakan fungsi pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat. Privatisasi besar-besaran badan-badan usaha milik Negara termasuk dalam kerangka pengaruh liberalisme dan kapitalisme ini. http://www.setneg.go.id/index.php?It…tent&task=view
Rakyat Indonesia .. dibuatnya menjadi tamu dinegeri sendiri … dibuatnya menjadi budak kaum kapitalis asing Rockefeller di negeri ini … yang dimana didukung oleh pemerintah (kacung neoliberal )
Indonesia Negara yang begitu kayanya dibuat menjadi negara miskin …Dulu Indonesia di rampas rempah2 nya … Bangsa Indonesia dengan keras melawan … hingga banyak pahlawan kita yang berguguran …Dimasa Kini apa yang terjadi ? .. justru kini penjajah menyerang jauh lebih HEBAT, Lebih FRONTAL, serta sudah menguasai beberapa wilayah Indonesia dan terus lebih agresif lagi .. Namun apa sikap Rakyat Indonesia ? .. Justru justru terlena .. tidur dengan di elus2 dengan berbagai macam hiburan TV yang melenakan..ataupun sibuk terkungkung dengan rutinitas kerja keras, kemiskinan, kesulitan materi dalam dunianya masing-masing…
Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru. sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dr perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik2 produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2 petani sbg industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba spt rumput laut. its insane!
(untuk memahami bagaimana sepak terjang zionis illuminati silahkan anda buka halaman free download buku diblog ini atau bisa melihat artikel2 sebelumnya)
Masa Depan Minyak Bumi
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh pemerintah untuk menghemat energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk anak cucu kita.Jika memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh tahun lagi, mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya kian meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi minyak didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing, semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya .BElakangan ini Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak mentahnya sekitar 200 miliar barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah , kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya bahkan melampaui Arab Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika Rusia percaya bahwa cadangan minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa Rusia telah siap dengan produksi minyak tak terbats di masa depan
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak
Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis energi, OPEC selalu meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk menurunkan harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan mitos bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat Dalam ‘Energia’ menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan bukanlah produk yang berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan berjuta-juta tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti batubara, dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti lain bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik “abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo..berikut dibawah ini link beberapa refrensi tentang kebohongan teori peak oil atau keterbatasan sumber minyak..
Link Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
Group: Internal memos show oil companies limited refineries to drive up prices
Internal Mobil Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Texaco Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Chevron Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Information from LA Times report on Shell deliberately creating artificial scarcity at Bakersfield California refinery
Shell Oil, Price Manipulation, and the Fleecing of Americans
Scientific Evidence Debunks Peak Oil Hoax
Russian Scientific Papers on Abiotic Origins of Oil & Related Research
Russia’s Oil Boom After Discovering Abiotic Oil
Sustainable Oil? — v. Peak Oil
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
LINK GLOBAL ELITE YANG MENYEBAR LUASKAN DAN MEMPRAKTEKKAN KEBOHONGAN KETERBATASAN MINYAK
The ultra-elite Bilderberg Group expressed their desire that peak oil would provide a justification for a UN global tax on the oil pump.
The ultra-elite Bilderberg Group stated in May that oil prices would double.
The world in the palm of their hands: Bilderberg 2005, Part II
How Long Will the Oil Age Last? The Club of Rome, a nonprofit global think tank, said in the 1970s that we’d hit peak oil in 2003. It didn’t happen.
The Club of Rome consulted with Kissinger before he issued his 1974 depopulation manifesto to President Carter. The plan calls for creating artificial food scarcity in order to depopulate the third world.
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
Tambahan :
Misteri eugene island 330
Pulau Eugene adalah gunung tenggelam di Teluk Meksiko sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana. Pemandangan dari Pulau Eugene yang terbelah dengan retakan yang mendalam dan kesalahan yang memuntahkan belches spontan gas dan minyak. Sampai di permukaan, sebuah platform yang ditunjuk Eugene Pulau 330 mulai memproduksi sekitar 15.000 barel minyak per hari pada awal tahun 1970. Pada tahun 1989, aliran telah berkurang menjadi 4.000 barel per hari. Lalu, tiba-tiba, produksi diperbesar 13.000 barel. Selain itu, estimasi cadangan meroket 60-400 juta barel. Bahkan lebih anomali adalah penemuan bahwa usia geologi minyak saat ini sangat berbeda dari yang pulih 10 tahun yang lalu. Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Sulit untuk menghindari kesimpulan bahwa reservoir minyak di Pulau Eugene dengan cepat mengisi diri dari "beberapa mil terus menerus sumber di bawah permukaan bumi." Untuk mendukung dugaan ini, analisis catatan seismik mengungkapkan kesalahan mendalam yang "tercurah minyak seperti selang taman."
Sumber minyak mendalam di Pulau Eugene sangat mendukung teori T. Emas tentang The Deep Hot Biosphere. Emas memegang:
"Minyak yang sebenarnya terbarukan, sirup primordial terus diproduksi oleh bumi dalam kondisi ultrahot dan tekanan yang luar biasa. Sebagai zat ini bermigrasi ke permukaan, itu diserang oleh bakteri, sehingga tampaknya memiliki asal organik dating kembali ke dinosaurus. "
The jelas sumber minyak mendalam di Pulau Eugene dan ide-ide Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak tampaknya tak ada habisnya di Timur Tengah.
"Timur Tengah telah lebih dari dua kali lipat cadangan dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad eksploitasi intens dan relatif sedikit penemuan baru. Ini akan mengambil tumpukan cukup besar dinosaurus mati dan tanaman prasejarah untuk memperhitungkan diperkirakan 660 miliar barel minyak di wilayah tersebut, catatan Norman Hyne, seorang profesor di University of Tulsa di Oklahoma. "teori Offthe-dinding sering berubah menjadi benar," katanya. "
(Cooper, Christopher, "Ini ada Joke Mentah: Minyak ini Bidang Tumbuh Bahkan saat Ini Tapped,"... Wall Street Journal, tanggal 16 April 1999 C. Casale Cr)
dalama bahasa inggris
The mystery of eugene island 330
Eugene Island is a submerged mountain in the Gulf of Mexico about 80 miles off the Louisiana coast. The landscape of Eugene Island is riven with deep fissures and faults from which spew spontaneous belches of gas and oil. Up on the surface, a platform designated Eugene Island 330 began producing about 15,000 barrels of oil per day in the early 1970s. By 1989, the flow had dwindled to 4,000 barrels per day. Then, suddenly, production zoomed to 13,000 barrels. In addition, estimated reserves rocketed from 60 to 400 million barrels. Even more anomalous is the discovery that the geological age of today's oil is quite different from that recovered 10 years ago. What's going on under the Gulf of Mexico?
It is difficult to avoid the conclusion that the oil reservoir at Eugene Island is rapidly refilling itself from "some continuous source miles below the earth's surface." In support of this surmise, analysis of seismic records revealed a deep fault which "was gushing oil like a garden hose."
The deep-seated oil source at Eugene Island strongly supports T. Gold's theory about The Deep Hot Biosphere . Gold holds:
"that oil is actually a renewable, primordial syrup continually manufactured by the earth under ultrahot conditions and tremendous pressures. As this substance migrates toward the surface, it is attacked by bacteria, making it appear to have an organic origin dating back to the dinosaurs."
The apparent deep-seated oil source at Eugene Island and Gold's ideas make petroleum engineers wonder about a similar situation at the seemingly inexhaustible oil fields of the Middle East.
"The Middle East has more than doubled its reserves in the past 20 years, despite half a century of intense exploitation and relatively few new discoveries. It would take a pretty big pile of dead dinosaurs and prehistoric plants to account for the estimated 660 billion barrels of oil in the region, notes Norman Hyne, a professor at the University of Tulsa in Oklahoma. "Offthe-wall theories often turn out to be right," he says."
(Cooper, Christopher; "It's No Crude Joke: This Oil Field Grows Even as It's Tapped," Wall Street Journal , April 16, 1999. Cr. C. Casale.)
harus membuka dan membaca situs ini
1. http://freeenergynews.com/directory/...ustainableoil/
2. http://www.viewzone.com/abioticoilx.html
3. http://worldvisionportal.org/wordpress/index.php/2011/07/gulf-of-mexico-earth-expansion-asphaltic-magma-flow-volcanos/
4. http://www.science-frontiers.com/sf124/sf124p10.htm&usg=ALkJrhgVcbaKkxy2Qi7w-n7zDYriBpxFbw
Link Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
1.http://www.prisonplanet.com/articles/october2005/121005oil_companies.htm
2.http://www.davesweb.cnchost.com/nwsltr64.html
3.http://www.conspiracyplanet.com/channel.cfm?channelid=63&contentid=2170&page=2
4.http://www.freeenergynews.com/Directory/Theory/SustainableOil/
5.http://www.prouty.org/oil.html
Global elite yang menyebarluaskan dan mempraktekkan kebohongan keterbatasan minyak
1.http://www.infowars.com/articles/nwo/bilderberg_world_in_palm_of_hands.htm
2.http://www.prisonplanet.com/articles/may2005/280505targetingpatriots.htm
3.http://www.prisonplanet.com/articles/june2005/080605palmoftheirhands.htm
4.http://www.popsci.com/scitech/article/2004-08/how-long-will-oil-age-last
5.http://educate-yourself.org/nwo/nwopopcnsaglobal2000report10mar81.shtml
Sumber: http://wayback.archive.org/web/20120917121421/http://sinarilahdunia.wordpress.com/2012/03/13/propaganda-peak-oil-ternyata-minyak-bumi-bukan-berasal-dari-fosil/
Pulau Eugene adalah gunung tenggelam di Teluk Meksiko sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana. Pemandangan dari Pulau Eugene yang terbelah dengan retakan yang mendalam dan kesalahan yang memuntahkan belches spontan gas dan minyak. Sampai di permukaan, sebuah platform yang ditunjuk Eugene Pulau 330 mulai memproduksi sekitar 15.000 barel minyak per hari pada awal tahun 1970. Pada tahun 1989, aliran telah berkurang menjadi 4.000 barel per hari. Lalu, tiba-tiba, produksi diperbesar 13.000 barel. Selain itu, estimasi cadangan meroket 60-400 juta barel. Bahkan lebih anomali adalah penemuan bahwa usia geologi minyak saat ini sangat berbeda dari yang pulih 10 tahun yang lalu. Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Sulit untuk menghindari kesimpulan bahwa reservoir minyak di Pulau Eugene dengan cepat mengisi diri dari "beberapa mil terus menerus sumber di bawah permukaan bumi." Untuk mendukung dugaan ini, analisis catatan seismik mengungkapkan kesalahan mendalam yang "tercurah minyak seperti selang taman."
Sumber minyak mendalam di Pulau Eugene sangat mendukung teori T. Emas tentang The Deep Hot Biosphere. Emas memegang:
"Minyak yang sebenarnya terbarukan, sirup primordial terus diproduksi oleh bumi dalam kondisi ultrahot dan tekanan yang luar biasa. Sebagai zat ini bermigrasi ke permukaan, itu diserang oleh bakteri, sehingga tampaknya memiliki asal organik dating kembali ke dinosaurus. "
The jelas sumber minyak mendalam di Pulau Eugene dan ide-ide Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak tampaknya tak ada habisnya di Timur Tengah.
"Timur Tengah telah lebih dari dua kali lipat cadangan dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad eksploitasi intens dan relatif sedikit penemuan baru. Ini akan mengambil tumpukan cukup besar dinosaurus mati dan tanaman prasejarah untuk memperhitungkan diperkirakan 660 miliar barel minyak di wilayah tersebut, catatan Norman Hyne, seorang profesor di University of Tulsa di Oklahoma. "teori Offthe-dinding sering berubah menjadi benar," katanya. "
(Cooper, Christopher, "Ini ada Joke Mentah: Minyak ini Bidang Tumbuh Bahkan saat Ini Tapped,"... Wall Street Journal, tanggal 16 April 1999 C. Casale Cr)
dalama bahasa inggris
The mystery of eugene island 330
Eugene Island is a submerged mountain in the Gulf of Mexico about 80 miles off the Louisiana coast. The landscape of Eugene Island is riven with deep fissures and faults from which spew spontaneous belches of gas and oil. Up on the surface, a platform designated Eugene Island 330 began producing about 15,000 barrels of oil per day in the early 1970s. By 1989, the flow had dwindled to 4,000 barrels per day. Then, suddenly, production zoomed to 13,000 barrels. In addition, estimated reserves rocketed from 60 to 400 million barrels. Even more anomalous is the discovery that the geological age of today's oil is quite different from that recovered 10 years ago. What's going on under the Gulf of Mexico?
It is difficult to avoid the conclusion that the oil reservoir at Eugene Island is rapidly refilling itself from "some continuous source miles below the earth's surface." In support of this surmise, analysis of seismic records revealed a deep fault which "was gushing oil like a garden hose."
The deep-seated oil source at Eugene Island strongly supports T. Gold's theory about The Deep Hot Biosphere . Gold holds:
"that oil is actually a renewable, primordial syrup continually manufactured by the earth under ultrahot conditions and tremendous pressures. As this substance migrates toward the surface, it is attacked by bacteria, making it appear to have an organic origin dating back to the dinosaurs."
The apparent deep-seated oil source at Eugene Island and Gold's ideas make petroleum engineers wonder about a similar situation at the seemingly inexhaustible oil fields of the Middle East.
"The Middle East has more than doubled its reserves in the past 20 years, despite half a century of intense exploitation and relatively few new discoveries. It would take a pretty big pile of dead dinosaurs and prehistoric plants to account for the estimated 660 billion barrels of oil in the region, notes Norman Hyne, a professor at the University of Tulsa in Oklahoma. "Offthe-wall theories often turn out to be right," he says."
(Cooper, Christopher; "It's No Crude Joke: This Oil Field Grows Even as It's Tapped," Wall Street Journal , April 16, 1999. Cr. C. Casale.)
harus membuka dan membaca situs ini
1. http://freeenergynews.com/directory/...ustainableoil/
2. http://www.viewzone.com/abioticoilx.html
3. http://worldvisionportal.org/wordpress/index.php/2011/07/gulf-of-mexico-earth-expansion-asphaltic-magma-flow-volcanos/
4. http://www.science-frontiers.com/sf124/sf124p10.htm&usg=ALkJrhgVcbaKkxy2Qi7w-n7zDYriBpxFbw
Link Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
1.http://www.prisonplanet.com/articles/october2005/121005oil_companies.htm
2.http://www.davesweb.cnchost.com/nwsltr64.html
3.http://www.conspiracyplanet.com/channel.cfm?channelid=63&contentid=2170&page=2
4.http://www.freeenergynews.com/Directory/Theory/SustainableOil/
5.http://www.prouty.org/oil.html
Global elite yang menyebarluaskan dan mempraktekkan kebohongan keterbatasan minyak
1.http://www.infowars.com/articles/nwo/bilderberg_world_in_palm_of_hands.htm
2.http://www.prisonplanet.com/articles/may2005/280505targetingpatriots.htm
3.http://www.prisonplanet.com/articles/june2005/080605palmoftheirhands.htm
4.http://www.popsci.com/scitech/article/2004-08/how-long-will-oil-age-last
5.http://educate-yourself.org/nwo/nwopopcnsaglobal2000report10mar81.shtml
Sumber: http://wayback.archive.org/web/20120917121421/http://sinarilahdunia.wordpress.com/2012/03/13/propaganda-peak-oil-ternyata-minyak-bumi-bukan-berasal-dari-fosil/
0 comments:
Post a Comment