Kloningan

Friday, April 10, 2015

The Godfather (12): Waspada Operasi Senyap & Manipulasi Kekuasaan

Leave a Comment
Awas ada Operasi Senyap Menjelang 2014 Seperti Hal nya 2009..!!!
Apa saja modusnya? Ayo umat Islam segera deteksi dini pada tim yang bekerja dalam senyap ini. Jangan bilang fitnah dulu, ini fakta dan sebagai upaya pengungkapan perampokan maupun penipuan tingkat tinggi, waspadalah!
Berikut Modul Operasi Senyap THE GODFATHER (12):
1. Slogan atau tagline “LANJUTKAN” yang lahir dari SBY adalah slogan yang paling banyak dilontarkan dan dimuat hampir di semua media kampanye SBY. kata ‘Lanjutkan’ dalam ranah militer adalah perintah komando, artinya semacam kode atau sinyal militer yang karena di sampaikan oleh seorang Presiden sebagai Panglima Tinggi TNI dan nota bene juga seorang kader militer.

Perintah komando ini bermakna komando kepada semua jajaran militer agar mengamankan presiden yang akan datang 2009-2014 harus tetap berada di tangan militer atau kata lain tetap berada di tangan SBY. Sebagai ilustrasi, jika seorang Danramil atau Kapolsek misalnya memberikan perintah “amankan” dalam sebuah kasus kerusuhun, itu berarti agar semua jajaran yang bertugas segera melakukan penangkapan kepada para pelaku kerusuhan.

2. Saat ini Tim Sukses SBY melalui tangan-tangan lembaga survey sangat getol membangun pencitraan agar Pilpres bisa berlangsung satu putaran saja dengan kemenangan SBY dengan alasan agar dapat mengirit uang negara sebesar 4 triliun rupiah.

Semua hasil survey itu memenangkan SBY dengan capaian di atas 50% suara. Citra ini semakin dikuatkan dengan pemasangan iklan di harian Kompas seperti diulas mas iskandar di sini. Apa target yang ingin dicapai dari issu kampanye ini ? target yang ingin dicapai adalah “pemakluman” kepada khalayak bahwa jika SBY memenangkan Pilpres di Putaran Pertama adalah wajar karena sudah dibuktikan sebelumnya oleh berbagai lembaga survey.

Pemakluman kedua bahwa kemenangan itu karena keberhasilan mereka mengkampanyekan efisiensi Pilpres cukup dilaksanakan satu putaran saja. Artinya issu kampanye ini sebagai rujukan atau justifikasi akan keabsahan SBY menang di Putaran Pilpres pertama.

3. Target ‘pemakluman” ini mengindikasikan bahwa tudingan Mega ini benar, militer akan melakukan operasi intelejen untuk memenangkan SBY di putaran pertama Pilpres, karena memang tidak akan dipermasalahkan pada akhirnya, karena justifikasi kemenangan itu telah ada sebelumnya. Termasuk jika misalnya soal DPT terulang kembali, penanganan hukum mungkin saja tetap berjalan, tetapi hasil Pilpres tetap harus diterima karena justifikasi itu juga telah ada sebelumnya.

Tim sukses SBY dan tim sukses Partai Demokrat ini akan di gunakan lagi pada pemilu 2014.Tim ini terdiri tim resmi dan tim bayangan atau tim bawah tanah dimana tim-tim bawah tanah ini menggunakan beragam sandi seperti tim bravo, tim delta, tim echo, tim foxtrot, tim india, tim romeo dan tim sekoci.

Gerakan Revolusi atau Operasi Senyap ini sudah dibangun dan dilakukan sejak tahun 2005 melalui perencanaan dan persiapan yang matang yaitu mulai dari memperkuat infrastruktur, meningkatkan kemampuan kader, dan memberikan sejumlah pembekalan. ” Setiap kader ikut pelatihan kepemimpinan selama dua minggu“

Berikut inilah Tim Operasi Senyap, Cara kerja dan Fungsi-fungsinya:

1. Tim Echo:
Beraksi seperti gerakan intelijen hingga kedaerah-daerah yang mengadopsi fungsi teritorial dimiliter yang bertujuan mendongkrak perolehan suara Partai Demokrat. Tim ini di komandani oleh mantan panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto dan memiliki masing-masing satu pimpinan ditingkat kabupaten/kota selaku penggerak dilapangan yang notabene para pengurus partai demokrat di daerah.

2. Gerakan Pro-SBY (GPS) :
Gerakan GPS ini baru dibentuk yang diketuai oleh Marsekal Madya (Purn) Suratto Siswodihardjo dan merupakan kandidat ketua umum partai demokrat. Dalam struktur GPS ini juga tampak para mantan petinggi TNI/Polri seperti Mantan Kapolri Jendral Polisi (Purn) Sutanto, Mantan KSAU Marsekal (Purn) Herman Prayitno, Menkes Siti Fadillah Supari, Menhut MS Kaban, Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suyono, Mantan Kaster TNI Letjen (Purn) Agus wijoyo dan adik Gusdur yaitu Lili Wahid.

3. Tim Sekoci:
Tim ini membantu pemilihan legislatif untuk menyokong Partai Demokrat memperoleh suara mencapai 20 persen dan bertugas mendata tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan serta tokoh petani dan nelayan. Tim ini diketuai oleh Komisaris Utama PT.Indosat Soeprapto dengan wakil ketua staf khusus presiden bidang pertahanan Irvan Edison.

4. Tim Delta: 
Tim yang bekerja untuk mengurus semua keperluan kampanye mulai dari spanduk, kaus, baliho maupun atribut lainnya dan dikomandoi oleh Mantan Aslog Panglima TNI Mayjen (Purn) Abikusno.

5. Tim Romeo, tim ini bertugas untuk menjalin komunikasi positif antara SBY dan masyarakat yaitu men-sosialisasi segala kebijakan SBY yang dianggap berhasil. Tim ini dikomandoi oleh Mayor Jenderal (Purn) Sardan Marbun yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden yang membidangi layanan kotak pos 9949 dan layanan sms 9949. Tim ini juga rajin membuat buletin program pemerintah.

6. Tim Foxtrot:
Tim ini berfungsi sebagai lembaga konsultan politik Partai Demokrat dan lebih dikenal dengan Bravo Media Center dengan pengasuh utama Choel Mallarangeng yang juga menjabat sebagai Dirut Fox Indonesia.

7. Barisan Indonesia (Barindo):  
Organisasi kemasyarakatan yang diprakarsai oleh Letjen TNI M.Yasin saat masih menjadi Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas RI).

8. Jaringan Nusantara:  
Kelompok ini dikelola oleh sejumlah mantan aktivis mahasiswa yang terdiri dari Andi arief, Harry Sebayang, Aam Sapulete dan juga sejumlah pengamat intelijen. Kelompok ini juga membuat JN News yang dibentuk oleh Sekab Sudi Silalahi yang bertugas mengirim pesan pendek melalui telepon seluler.

9. Yayasan Dzikir SBY Nurussalam: 
Yayasan yang dibina oleh Sekretaris Pribadi Presiden Kurdi Mustofa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi , Habib Abdul Rahman M Al-Habsyi dan juga putra bungsu SBY.
"Cara kerja mereka juga untuk "merampok" BANK Century dan cara ini juga akan di gunakan pada pilpres 2014 nanti.." 
Operasionalisasi kejahatan sistematis ini menimbulkan tanda-tanya, inikah operasi atau revolusi senyap yang disebut-sebut oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan kunci kemenangan Partai Demokrat dalam PEMILU 2009 dan PILPRES 2009?Dan sekarang ini mereka sedang mencari bank yang akan dijadikan tumbal seperti halnya bank century (thn 1998 suharto dengan bank bali nya,2009 SBY dengan bank century nya,dan 2014..??).

Operasi ini diperkirakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:


1. Mencari uang dari bank yang bobrok untuk dijadikan lokasi dalam memanipulasi kebijakan bail-out, sehingga sejumlah dana bisa dirampok melalui kebijakan ini. Setelah gagal dengan Bank Indover, Bank Century kemudian dijadikan targetnya.

2. Menggunakan Polri dan Kejaksaan Agung serta menunjuk pejabat tertinggi di kedua lembaga ini untuk mengamankan segala sesuatunya, jika manipulasi tersebut pada akhirnya terbongkar.

3. Melakukan pembubaran atau sekurang-kurangnya pelemahan KPK sebagai lembaga yang potensial dapat mengendus kejahatan sistematis tersebut, karena KPK memiliki fasilitas penyadapan tercanggih seharga 28 miliar. Selain itu KPK beserta aparatnya terlalu independen dan sulit dikontrol oleh pihak eksekutif.

4. Membangun koalisi partai politik pendukung pemerintah yang berbasiskan pada pembagian dana yang direncanakan diambil dari hasil kejahatan sistematis tersebut (7 trilyun rupiah). Koalisi ini mengharapkan baik sebagai individu maupun anggota DPR mereka dapat mengamankan operasi ini (lewat Pansus DPR).

5. Menunjuk maestro pendanaan operasi senyap ini, dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia Boediono, sebagai Wakil Presiden. Dengan mensubordinasikan Wakil Presiden di bawahnya, maka semua manipulasi yang terjadi dapat diselimuti oleh Presiden secara langsung.(Sekarang ini Agus martowardoyo yg di pasang di BI guna mengamankan Percetakan uang)

6. Mengatur kembali kewenangan penyadapan oleh KPK, karena kewenangan penyadapan ini berpotensi untuk digunakan secara ”liar” jika KPK tidak berhasil dilemahkan atau dibubarkan. Penyadapan bisa dilakukan justru pada epilog dari kejahatan sistematis ini. Ingat apa yang sedang dilakukan Menkominfo saat ini.

7. Menyiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) sebagai instrumen untuk mengamankan kejahatan di sektor perbankan termasuk melindungi dari tuntutan hukum bagi para operatornya. Kedua adalah Perppu untuk menghadapi KPK, jika kriminalisasi KPK mengalami kejanggalan.

8. Menugaskan Kejaksaan Agung untuk mentargetkan dan mendaftarkan para Kepala Daerah yang tersangkut tindak pidana korupsi atau kriminal. Mereka akan dikeluarkan ijin penyelidikan dan penyidikannya jika tidak memenangkan partai politik tertentu pada PEMILU 2009 di daerahnya. Dari lebih 500 pengajuan ijin pemeriksaan yang diajukan oleh pihak Kejaksaan Agung, yang dikabulkan Presiden hanya 100 ijin.

9. Menggunakan BLT sebagai satu bentuk ”money politics” yang legal dan formal untuk melakukan pemenangan pemilu secara terstruktur.

10. Melakukan pemenangan dalam PEMILU 2009 dalam berbagai bentuk manipulasi seperti pada DPT, IT, PPK, sistem pencoblosan (tanda gambar dan nama), dan KPU.

Perkiraan keterkaitan skandal Bank Century dengan revolusi senyap (quite revolution) sudah selayaknya dibongkar, mengingat hal ini sudah dipersiapkan sejak 2005. Pembongkaran ini diharapkan dapat meretas secara permanen keterkaitan korupsi dengan politik publik dalam berbagai bentuk termasuk penggelapan pajak.
 (rioC/umar/voa-islam)
 

0 comments:

Post a Comment