Kloningan

Saturday, December 12, 2015

Sejarah Rahasia Iluminati: P2, MAFIA, dan MOSSAD (60)

Leave a Comment
Pada tahun 1859, Albert Pike (1809-1891), seorang pengacara dan pemimpinScottish Rite Masonry Amerika Serikat (Pike juga sering disebut sebagai ‘Sovereign Pontiff of Universal Freemasonry,’ ‘Prophet of Freemasonry’ dan ‘Greatest Freemason of the nineteenth century’), melahirkan sebuah gagasan untuk membentuk One World Order (Satu Pemerintahan Dunia, New World Order) yang mana gagasan tersebut akan dijalankan oleh Illuminati Amerika.
Pike mengatakan bahwa mereka membutuhkan sebuah partai politik untuk bisa berlaga di dunia, dengan kedok perdamaian. Pike menyatakan, segala cara akan ditempuhnya, “…dengan corong media massa kita dan pena, dengan seluruh organisasi kita baik yang terbuka maupun yang tertutup, dengan pundit-undi uang yang kita kuasai, dan jika perlu, dengan pedang dan peperangan…”
Karena Mazzini mengobarkan revolusi di Eropa, Illuminati pun memilih memimpin ini semua dari bawah tanah. Pike mendirikan Supreme Council (Mahkamah Agung) di Charleston, South Carolina; Roma, Italy (dipimpin Mazzini); London, England (dipimpin Palmerston); dan Berlin, Jerman (dipimpin Otto von Bismarck).
Dia juga membentuk 23 Dewan Bayangan di di tempat-tempat strategis di seluruh dunia, termasuk lima Direktori Pusat (Grand Central Directories) di Washington, DC (Amerika Utara), Montevideo (Amerika Selatan), Naples (Eropa), Kalkutta (Asia), dan Mauritius (Afrika), yang mana mereka antara lain bertugas menyuplaiu data-data dan informasi yang diperlukan. Seluruh cabang dan jaringan Illuminati ini berpusat pada satu Markas Besar rahasia di mana Illuminati berasal.
Antara Mazzini dan Albert Pike, keduanya sering berkorespondensi. Beberapa surat keduanya yang diketemukan pada tahun 1949, yang antara lain berisi konsep tentang ketiga perang dunia dan dua revolusi. Perang Dunia Pertama telah memunculkan rezim komunis-atheis Rusia dan menghancurkan kekaisaran Rusia.
Perang Dunia Kedua yang diawali dengan peperangan antara Inggris dengan Jerman, telah menghancurkan Naziisme, dan kemudian menjadi sebab utama, alasan penting, untuk memunculkan suatu negara Zionis-Yahudi (Israel) di Tanah Palestina. Perang Dunia Pertama dan Kedua telah selesai dan telah mencapai tujuan yang digariskan.
Untuk Perang Dunia Ketiga, yang diawali dengan agresi besar-besaran Zionis-Israel terhadap negara-negara Arab, yang mana akan menghancurkan beberapa di antaranya akan menghantarkan dunia kepada suatu konflik puncak yang memanas yang sangat kompleks sehingga dunia akan mengalami suatu keadaan kacau yang tiada pernah terjadi (chaos) dan akhirnya semua itu akan tertolong dengan hadirnya secara terus terang Illuminati sebagai New World Order, satu-satunya penguasa dunia.
P-2, MAFIA DAN MOSSAD
Keterkaitan Mafia dengan Freemasonry juga menarik minat Harun Yahya. Dalam bukunya “The Knights Templars”[1], peneliti Turki ini mengisahkan investigasi yang dilakukan dua jaksa penuntut dari Milan, Italia, pada bulan Maret 1981.
Kasus yang tengah diselidiki adalah kasus penculikan bohong-bohongan di tahun 1979 yang menyebabkan ‘hilangnya’ seorang bankir internasional kelahiran Sisilia, bernama Michele Sindona, penasehat keuangan Tahta Suci Vatikan dan yang juga diketahui memiliki jaringan ke sejumlah organisasi Mafia. Dua jaksa penuntut umum itu menemukan suatu hal yang amat menarik. Ketika Sindona tengah dalam persembunyiannya di kota Palermo, Sisilia, Sindona kemudian diketahui kabur ke Arezzo, sebuah kota yang berjarak 600 mil di utara, dan kemudian bertemu dengan pengusaha tekstil bernama Licio Gelli.
Tentu saja, Gelli kemudian ikut diperiksa atas raibnya Sindona. Tanggal 17 Maret 1979, petugas kepolisian Itali menggerebek kantor Gelli dan menemukan 962 daftar nama. Ini bukan daftar nama biasa, melainkan sebuah daftar keanggotaan dari The Propaganda Due Masonic lodge—yang biasa disingkat P2, yang mana Licio Gelli menjadi Grand Masternya.
Isi nama-nama itu sungguh membuat pihak berwenang Italia terkejut bukan kepalang, karena berisi nama-nama orang penting dan berpengaruh di negeri itu, yang antara lain berisi nama-nama tiga orang menteri, 43 anggota parlemen, beberapa Laksamana, pimpinan dari Dinas Intelijen, ratusan birokrat dan diplomat puncak, sejumlah kepala kepolisian Italia yang memegang kendali atas kota-kota besar negara itu, para pengusaha terkenal dan bankir ternama, pemimpin dari harian Italia Corriere della Sera, dan 24 jurnalis kawakan Italia, baik yang bekerja di media cetak maupun yang ada di televisi.
Di antara nama-nama tersebut, nama Michele Sindona ada di sana. Nama lainnya adalah nama seorang bankir Italia, Roberto Calvi, yang beberapa waktu lalu ditemukan tewas tergantung di sebuah jembatan di London dalam posisi tubuh yang tidak lazim, seperti usai menjalani suatu ritual Masonik. Lokasi itu sendiri berada tak jauh dari sebuah gereja tua abad pertengahan di mana dahulu digunakan sebagai salah satu markas para Templar.
Penyelidikan lebih lanjut menemukan fakta bahwa ke-962 anggota lodge Masonik itu ternyata dibagi menjadi 17 sel yang antara satu dengan yang lainnya, antara sel satu dengan sel lainnya, tidak saling mengenal. Hanya Grand Master Lucio Gelli yang mengetahui semua anggotanya. Lucio Gelli sendiri merupakan seorang militan yang ikut bertempur dalam Perang Sipil Spanyol mendukung kaum fasis yang dipimpin Benito Mussolini. Setelah itu Gelli melakukan perjalanan ke Argentina dan menemui sahabatnya, Presiden Juan Peron. Hasil penyelidikan yang dilakukan aparat penegak hukum Italia terpaksa dilakukan dengan sangat hati-hati dan ekstra rahasia.

Dari penyelidikan inilah ditemukan bukti bahwa P-2 memainkan andil besar di dalam segala kekisruhan, peristiwa kriminal, pencucian uang, dan korupsi yang tidak ada habisnya di Italia. Bahkan Lodge Masonik itu juga diketahui berdiri di belakang para Mafia Italia. P-2 bahkan diketahui juga menjalin koneksi dengan Vatikan dan CIA.
Michele Sindona sendiri, yang juga membunuh seorang pengacara Italia dan kejahatan perbankan lainnya seperti menyebabkan bangkrutnya Franklin National Bank AS, sebenarnya telah ditangkap di Amerika dan dijatuhi vonis hukuman 25 tahun. Namun karena pihak berwajib Italia juga mencarinya dan kemudian sesuai dengan perjanjian ekstradisi yang baru dimiliki AS-Italia, maka pihak berwenang Amerika pun menerbangkan Michele Sindona ke penjara di Italia.
Di dalam penjara, Sindona kemudian ditemukan telah meninggal dunia dengan secangkir kopi yang sudah diminum setengahnya. Diduga kuat, kopi itu sebelumnya sudah dibubuhi racun mematikan.  Lucio Geli sendiri juga ditangkap. Dia dijatuhi vonis hukuman penjara selama 12 tahun.
P-2 sendiri kemudian juga diketahui memiliki jaringan dengan Mossad, dinas intelijen Zionis-Israel. Sejumlah orang terkenal yang diketahui memiliki hubungan dengan P-2 adalah Henry Kissinger, Edmond de Rothschild, dan David Rockefeller. Jurnal Italia, Panorama, menulis bahwa Ellie de Rothschild-lah orang yang mendalangi penggantungan bankir Italia bernama Roberto Calvi di jembatan London.
Keterkaitan P-2 dengan Mossad dan sejumlah nama terkenal dunia juga dipaparkan oleh Victor Otrovsky dalam buku “The Other Side of Deception” (1994), yang menyusul buku Victor lainnya yang juga menggegerkan “By Way of Deception”. Ostrovsky menulis bahwa Licio Gelli merupakan kaki-tangan Mossad di Italia. Hingga kini, Mafia sebagai salah satu organisasi layar Freemasonry di Italia, dan juga di belahan bumi lainnya seperti Amerika Serikat, terus bekerja dan menjalin hubungan dengan orang-orang berpengaruh dunia, apakah itu politikus, pengusaha, penguasa, wartawan senior dunia, artis top, dan sebagainya.
Dihitung dari sudut finansial, bisnis Mafia merupakan bisnis yang mampu mengeruk keuntungan raksasa melebihi yang bisa dikeruk oleh gabungan perusahaan multitransnasional sekali pun seperti General Motors, Exxon, Ford, General Electric, dan U.S Steel bersama-sama. Sebab itu, walau pun di permukaan para penguasa kelihatannya bersama-sama memerangi kegiatan yang satu ini, namun secara diam-diam banyak penguasa yang rela menjadi pelindung dari Mafia. Zionis-Israel sebagai ‘negara’ teroris, pengejawantahan dari ‘negara’ yang berasaskan ideologi Kabbalah dan Talmud, diyakini mengeruk banyak uang haram dari bisnis kotor ini untuk membangun industri militernya. (Bersambung/Rizki Ridyasmara)

[1] Harun Yahya; The Knights Templars; Tentang keterkaitan Freemasonry dengan Mafia, dalam buku itu dimuat dalam Bab 3 “Templars, Revolutions, Murders, and the Mafia” di lima subjudul: An Inside Account of Jack The Ripper, Propaganda Due (P-2), The P-2’s Secret Lodge and Strange Rituals, P-2 and Mossad, dan After P-2 – P-3?

0 comments:

Post a Comment