Berric Dondarrion
Sudah menjadi kebiasaan menjelang pemilu pada masa reformasi bahwa masing-masing pihak yang sedang berjuang memperebutkan kursi presiden dan calon presiden saling melempar kampanye negatif maupun kampanye hitam, dan tentunya tidak terkecuali Poros Prabowo dan Poros JK. Dari hasil pengamatan saya kampanye negatif dari Poros Prabowo memfokuskan "serangan"nya pada kinerja minus Jokowi dan JK di masa lalu, sedangkan semua "serangan" Poros JK lebih bersifat personal insult atau ad hominem, tapi sering kali karena "serangan" tersebut bersifat serabutan tanpa disadari malah sebenarnya bisa berbalik menyerang Poros JK atau senjata makan tuan, antara lain:
1. "Capres berkuda", ini sindiran untuk Prabowo sejak dia berkampanye naik kuda di Gelora Senayan, namun capres Poros JK, Jokowi juga sering naik kuda dan bahkan memakai kostum aneh seperti alien.
2. "Capres pelanggaran HAM", ini sindiran untuk Prabowo yang dituding "menculik aktivis" kendati tahun 2006 Komnas HAM sudah membebaskan Prabowo dari tuduhan "penghilangan aktivis". Walaupun demikian pelanggar HAM justru lebih kental di kubu Poros JK, ada Hendropriyono yang meracuni Munir; ada Megawati yang melancarkan DOM di Aceh dan membunuh ribuan orang dan bekerja sama dengan Benny Moerdani meletuskan Peristiwa 27 Juli 1996; ada Wiranto, Panglima ABRI saat "penculikan aktivis", "kerusuhan Mei", "pembantaian Timor Timur pasca referendum", dll.
3. "Lumpur Lapindo", Seknas Jokowi kemarin "mendekati" korban Lumpur Lapindo, dan mengatakan jangan memilih capres yang menggunakan APBN untuk menutupi kerugian perusahaan, ini tentunya untuk menyindir Ical Bakrie yang berada di dalam tim Poros Prabowo. Namun yang tidak disadari Seknas adalah calon presiden mereka JK adalah orang yang memaksa pemerintah menyelamatkan perusahaan Bakrie dan menggunakan APBN untuk mengganti kerugian pada korban Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
4. "Koalisi kocar kacir", sindiran ini karena elit PKS dan PPP sempat mengemukakan keberatan mereka atas Hatta Rajasa menjadi cawapres tanpa didiskusikan di forum koalisi, namun setelah selesai dibicarakan sekarang sudah tidak ada yang keberatan. Di sisi lain anggota "koalisi kurus" Jokowi justru sekarang berantakan, PKB kehilangan dukungan basis mereka, NU dan capres-cawapres mereka Rhoma Irama-Mahfud MD menyebrang ke kubu Poros Prabowo; demikian pula di Hanura yang menurut mantan Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier hanya membawa gerbong kosong karena massa Hanura pro Prabowo; belum lagi dari dalam PDIP, kubu Pro Mega menolak Jokowi-JK dan tidak akan mengikuti pemilu; kubu Pro Jokowi sudah menolak JK menjadi cawapres termasuk politisi senior mereka, Sabam Sirait dan lain sebagainya.
5. "Koalisi dengan syarat", ini sindiran karena sebagian pendukung Jokowi percaya pada bualan Jokowi bahwa partai yang berkoalisi dengan PDIP setuju pola kerja sama dan bukan pola bagi kekuasaan. Namun deminan faktanya adalah Sabam Sirait sudah mengungkap bahwa mahar JK kepada Megawati untuk menjadi cawapres Jokowi adalah Rp. 10trilyun.
6. "Poros pemulung", ini sindiran karena orang-orang yang dihianati anggota Poros JK berkumpul di Poros Prabowo, tapi ini berarti Poros JK adalah kumpulan penghianat yang tidak bisa pegang janji.
7. "Poros intoleran", ini sindiran karena di dalam Poros Prabowo ada PKS yang berasal dari Wahabi yang terkenal garis keras. Namun Poros JK tidak sadar bahwa di Poros Prabowo semua jenis suku, agama, ras, dan golongan terakomodir sehingga layak disebut sebagai "Poros Bhineka Tunggal Ika", sedangkan di Poros JK berkumpul orang seperti Raden Nuh admin Triomacan2000 yang terkenal rasis; Goenawan Mohamad-Todung Mulya Lubis yang mau merubah budaya Indonesia menjadi free society ala George Soros; Wiranto dengan FPI; Surya Paloh yang pernah kena kasus ROHIS-Gate; Sandrina Malakiano-Gate; dan lain sebagainya.
Saya kira tujuh contoh sudah cukup untuk menunjukan strategi yang senjata makan tuan dari kubu Poros JK.
Search This Blog
Blog Archive
-
▼
2014
(140)
-
▼
May
(78)
- Jokowi Awasi Masjid: Kembalinya Politik Deislamisasi
- Sebuah Kesaksian Tentang Prabowo
- Mengintai Masjid: Fasisme dan Ambisi Jokowi
- Teganya Jokowi Politisasi Korban Lumpur Lapindo
- Mengapa Faisal Basri Dukung Jokowi-JK?
- Bukti Jokowi Boneka Amerika Serikat
- Jokowi Bukan Anak Orang Miskin
- Jokowi: Dari Joko Klemer ke Capres Boneka
- Kala Kubu Jokowi Kehabisan Bahan Propaganda
- Menolak Jokowi Mempolitisasi Agama Islam
- Alasan Jokowi Kalah Telak dalam Perang Udara
- "Keturunan Cina", Politik Dizolimi Khas Jokowi
- Dipecat ABRI, Prabowo Jangan Dipilih?
- Jokowi, Bila Titisan Harmoko Nyapres
- Menyoal "WN Kehormatan" Prabowo Subianto
- Melawan Politisasi "Penculikan Aktivis" oleh Komna...
- Jokowi Memang Capres Bermasalah
- Dalang Kerusuhan Mei 1998 Mendukung Jokowi
- Kala Senjata Jokowi Memakan Dirinya Sendiri
- Keluarga Soekarno dan Jusuf Kalla Saja Menolak Jokowi
- Koalisi Perampok Vs Koalisi Kerja
- Koalisi Penghianat vs Koalisi Beretika
- Yakin Mau Megawati-JK Sebagai Pemimpin?
- Poros Jusuf Kalla v. Poros Prabowo dkk
- Kabinet Jokowi Buktikan Dia Boneka
- Mengenai Posisi "Menteri Utama" Ical
- Sabam Sirait: Mahar JK Cawapres Rp. 10 Trilyun
- Poros Gerindra Lebih Solid daripada Poros PDIP
- Jokowi-JK, Kombinasi Rampok
- Dari Anti Prabowo Menjadi Yakin Dia Difitnah
- Poros PDIP dan Gerindra Yang Aneh
- Darah Rakyat di Tangan Klik Benny Moerdani
- Jokowi, Norman Kamaru Versi Politisi?
- Bukti Persekongkolan Megawati dan Benny Moerdani
- Abraham Samad Politisi Ganjen!
- Perjanjian Batu Tulis Jilid Dua?
- Saat Fanboi Jokowi Kecele
- Pilpres 2014: Benny Moerdani Vs Prabowo 4
- Boneka Plastik Bernama Jokowi
- Percaya Koalisi PDIP Tidak Transaksional?
- Megawati: Jokowi Boneka Saya
- Memang Siapa Goenawan Mohamad?
- Jokowi, Boneka untuk Melawan Prabowo
- Perbandingan kelemahan Jokowi dan Prabowo
- Kelucuan Fanboi Jokowi Terkait Golkar
- Koalisi Kepentingan (PDIP) vs Koalisi Nasional (Ge...
- Reformasi (Gerindra, Dkk) Vs. Orde Baru (PDIP, Dkk)
- Duduk Perkara Sebenarnya "Revolusi Mental"
- Jokowi Akan Jadi Tersangka?
- Mungkinkah Gerindra Menarik Golkar?
- Kejatuhan Jokowi Menghitung Hari?
- Bentuk Akhir Poros Koalisi Pilpres
- Ita Martadinata Haryono Lebih Berharga daripada Wi...
- Fadjroel Rahman dkk dan Kerusuhan Mei
- Prabowo-Jokowi; Indo di Antara Dua "Setan"
- Prabowo Pahlawan Reformasi Indonesia
- Jokowi Memang Membutuhkan Politik Dizolimi
- Artikel-Gate Mencerminkan Jokowi
- Visi Misi Jokowi Hasil Plagiat
- Logika Sesat Raden Nuh Ttg Jokowi
- Cara Benny Moerdani Ciptakan Presiden Megawati
- Seberapa Jauh Jokowi Akan Play Victim?
- Mengapa Prabowo Dihujat dan Jokowi Dipuja
- Jokowi dan Bangkitnya Komunis Indonesia
- Tim Mawar Cikal Bakal Densus 88
- LSM Anti Prabowo Adalah Antek Asing
- Iklan RIP Jokowi Buatan Tim Jokowi
- Komnas HAM: Tolak Jokowi si Pelanggar HAM!!
- Kenapa NJOP Rumah Ahok Hanya Naik 57%?
- Pajak Rumah Mewah Ahok Cuma Naik 57%?
- Korupsi Jokowi dalam Kenaikan NJOP
- Jokowi Tidak Ada Potongan Pemimpin
- PDIP: Jokowi Gagal Mengelola Jakarta
- Jokowi Capres Bermental Inlander
- Semakin Terbukti Jokowi Antek Amerika
- PDIP, Bunker Perlindungan Pelanggar HAM
- Kala PKB Mengkhianati NU
- Siapa Pelanggar HAM? Jokowi atau Prabowo?
-
▼
May
(78)
Popular Posts
-
Captured from this link . Menarik sekali isi dari sebuah website ini. Nominal yg dijanjikan luar biasa besar. Sewa Collateral U/ Jamina...
-
Masa-masa setelah kedatangan para Templar di Istana King Baldwin hingga munculnya Guy Lusignan dalam episode Perang Hattin melawan Shalah...
-
Bagi masyarakat Reformasi di Indonesia dan di Luar Negeri kami sependapat bahwa kita telah berusaha untuk membela negara yang kita cint...
-
Bangsa asli Amerika yang sering disebut dengan bangsa Indian adalah bangsa yang memiliki kulit berwarna merah muda. Bagsa Indian diyakini be...
-
Oleh : abu ya'la babussalam Naskah asli MafiaWar : Popularitas Jokowi dan Uang Haram Mafia 'China Connection' Siapa ya...
-
JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Strategi tipu-tipu ala Kartika Djoemadi yang digunakan pada Pemilu Presiden 2014 lalu, kembali ditiru pendu...
-
Guisepe Manzini Apakah dengan demikian, naiknya Roncalli menjadi paus merupakan sebuah kesuksesan program rahasia Konspirasi Yahudi Int...
-
Dalam sebuah diskusi bertema anti korupsi yang diselenggarakan KPK pada tahun 2012 lalu, seorang peserta bertanya siapa orang terkaya di In...
-
Tweet from @ratu_adil —————————– @ratu_adil: Mari mengingat kasus pajak Paulus Tumewu (bos Ramayana) yang kewajiban pajaknya ‘diputihkan’ ol...
-
Ngeri Ngeri Sedap, mungkin itulah pernyataan yang ada ketika melihat judul berita ini. Bahwa judul itu sebenarnya provokatif memang ya… Namu...
0 comments:
Post a Comment