Setelah berdiri Club of Rome, maka pada tahun 1973, dibentuk pula poros kegiatan desentralisasi di “Tiga Kutub Koordinasi” bernamaThreelateral Commissionyang terdiri dari Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat), Uni Eropa, dan Jepang dengan anggotanya berjumlah 330 yang terdiri atas negarawan, politisi, ilmuwan, dan para tokoh internasional. Bentuk organisasi ini mengingatkan kita akan bentuk piramida yang merupakan simbol dari sistem mereka.
Pada tahun 1995, mereka menggelar pertemuan pleno di Copenhagen, Denmark. Setahun kemudian di Vancouver, Kanada, dan tahun 1997 di Tokyo, Jepang. Setiap pertemuan digelar berbagai makalah dan mengambil tema aktual, misalnya pada tahun 1994 membahas reformasi di Rusia. Kemudian pada tahun 1995, membahas masalah pengamanan energi dalam kaitannya dengan globalisasi serta pasar angkatan kerja dan implikasinya. Tahun 1997, konferensi besar diselenggarakan di Tokyo dengan fokus pembahasan pada masa depan Asia Pasifik.
Threelateral Commission memiliki tiga kantor regional permanen, yakni di New York, Tokyo, dan Paris. Wakil Jepang adalah Yotaro Kabayoshi (CEO Fuji Xerox Co. Ltd.) dan Amerika Utara (Kanada) dipimpin Paul A. Volcker (CEO J.D. Wolfenshon Inc. yang bermarkas di New York). Sebagai sebuah Pyramid System, maka di atas puncak piramida ini sebuah mata yang mengawasi mereka yaitu organisasi rahasia yang bernama illuminati. Siapa sebenarnya Illuminati itu? Bagaimana hubungannya dengan Freemason?
ILLUMINATI
Secara harfiah, istilah ‘Illuminati’ memiliki arti sebagai ‘Yang Tercerahkan’ atau ‘Pencerahan’, yang tentunya lebih bersifat spiritual. Maria Magdalena sendiri dalam karya Uskup Agung Dominikan dari Genoa, Jacobus de Voragine, yang berjudul “Golden Legend” (1250) disebut sebagai ‘Illuminata’ sekaligus ‘Illuminatrix’ yang memiliki arti ‘Yang Tercerahkan’ dan ‘Sang Pencerah’.
Apakah Illuminati yang kita kenal sekarang istilahnya berasal dari de Voragine tersebut? Bisa ya bisa pula tidak. Karena, tidak seperti Ksatria Templar atau pun Freemasonry yang walau banyak kesimpang-siuran informasi mengenai awal berdirinya, namun beberapa peneliti dengan cermat bisa membuat satu garis demarkasi yang agak jelas tentang asal-muasal kedua organisasi rahasia ini, namun untuk Illuminati, agaknya lebih sulit untuk bisa menentukan kapan, di mana, dan bagaimana organisasi—ini pun jika berbentuk satu organisasi baku—tersebut berdiri.
Maulani dalam karyanya “Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia” (2002) menyatakan bahwa sebutan Illuminati telah dipakai oleh sebuah sekte gereja Katolik pada awal abad ke-16, yang disusupi oleh kelompok Kabbalis yang tengah dikejar-kejar oleh Dewan Inkuisisi Spanyol pimpinan Uskup Thomas de Torqeumada di bawah kekuasaan King Ferdinand dan Ratu Isabella.
Sekte Katolik ini kemudian muncul di Perancis dengan nama “Guerinets” antara periode 1623-1635. Di Spanyol dan Italia pada abad ke-15 dan 16, sekte ini juga muncul dengan nama “Alumbrado”, yang memiliki arti bahwa ‘seseorang telah mampu melakukan komuni langsung dengan Roh Kudus tanpa harus melalui perantaraan Gereja’ sehingga mereka merasa tidak perlu lagi dengan Gereja dan akhirnya mencampakkan ajaran Gereja.
Paus tentu menganggap ini bid’ah dan menjadi sasaran pengejaran Dewan Inkuisisi. Selama satu abad, nama ini tidak lagi terdengar dan pada tanggal 1 Mei 1771 nama Illuminati muncul kembali dalam sebuah organisasi yang didirikan oleh Adam Weishaupt di Ingolstadt, Bavaria.
Encarta Multimedia Encyclopedia memuat ‘Illuminati’ dalam bahasan yang sangat ringkas. Encarta sendiri menuliskannya dengan nama: Illuminato. Inilah Illuminati dalam versi Encarta,
“Illuminato, adalah nama dari satu kelompok di mana para anggotanya mengakui bahwa mereka telah tercerahkan. Ini merupakan satu perkumpulan rahasia, sebuah sekte religius yang telah melewati waktu yang panjang dan juga menamakan dirinya dengan sebutan Illuminati. Dan kelompok ini, bagaikan mitos, dituding banyak kalangan sebagai dalang dari berbagai peristiwa dunia.
Perkumpulan Illuminati Spanyol (Illuminado) berasal dari satu kepercayaan Gnostik. Pada abad ke-16 mereka mengalami penindasan dari Dewan Inkuisisi karena dituduh telah meyakini dan melakukan bid’ah (heresy) terhadap Gereja Katolik. Illluminati selain berdiri di Picardy, juga ada di Perancis selama abad ke-17 dan terus bertahan hingga akhir abad ke-18.
Sebuah kelompok persaudaraan Masonik yang beranggotakan kaum pendukung Partai Republik telah didirikan pada tahun 1776 oleh Adam Weishaupt, seorang Profesor Canon-Law di Ingolstad, Jerman. Kelompok ini juga dinamakan Illuminati karena mereka mengklaim sebagai pihak yang tercerahkan oleh Yesus. Mereka kemudian diperangi karena dianggap sebagai kaum Anti Kristus pada tahun 1785.
Anggota Ordo Rosicrusian, AMORC (Ancient Mystical Order Rosae-Crucis), sebuah ordo persaudaraan yang bermarkas di California juga dikenal sebagai Illuminati.”
Para peneliti tentang Illuminati memang tidak bisa lepas dari sosok Adam Weishaupt. Siapakah orang ini dan apa peranannya sehingga banyak dibahas dalam kaitannya dengan Illuminati, sebuah perkumpulan rahasia yang agendanya nyaris sama persis dengan Freemasonry?
Kebanyakan peneliti sepakat, Adam Weishaupt merupakan seorang profesor dalam bidang Canon-Law(Hukum Gereja), seorang Guru Besar di Universitas Ingolstadt, Jerman. Namun ada juga yang menambahkan bahwa sesungguhnya Adam Weishaupt ini juga seorang Pastur Katolik dari Ordo Jesuit, sebuah ordo yang sangat anti pada Freemason dan militansinya menyerupai Opus Dei dalam pembelaannya terhadap Gereja. Ini tentu dalam ranah teoritis, di lapangan segala hal bisa terjadi.
Salah satu peristiwa yang terjadi di tahun 1773 bisa dijadikan awal untuk menelusuri Adam Weishaupt dengan Illuminatinya. Di tahun itu, pengusaha kaya raya Yahudi bernama Mayer Amshell (Rothschild I) mengundang duabelas rekannya sesama tokoh Yahudi Masonik dan dalam pertemuan itu Rothschild memaparkan cara-cara untuk menguasai dunia. Pertemuan itu terjadi di kediaman Mayer di Frankfurt, Jerman.
Di hadapan seluruh undangan, Rothschild menyampaikan berita bahwa dirinya telah memiliki satu orang yang dinilainya sangat cocok dalam menjalankan dan memimpin suatu organisasi yang akan dibentuk untuk memuluskan rencana besarnya ini. Nama orang itu: Adam Weishaupt, seorang Yahudi kelahiran Ingolstadt, Jerman, pada 6 Februari 1748.
Weishaupt dilahirkan dari keluarga Yahudi Ortodoks yang kemudian beralih memeluk Katolik Roma. Weshaupt kemudian bersekolah di sekjolah dasar Katolik dan meneruskan ke hochschule atau sekolah menegah umum yang dikelola oleh Ordo Jesuit. Weishaupt tergolong pemuda yang cerdas. Ia menguasai setidaknya diketahui mahir berbahasa Inggris, Czech, Itali, dan tentu saja Ibrani sebagai bahasa ibu.
Sejak dididik di hochschule, para guru yang terdiri dari Ordo Jesuit menaruh perhatian khusus padanya karena Weishaupt tergolong anak yang pintar. Weishaupt sempat menjadi seorang Jesuit, tetapi kemudian ia tidak puas dan memberontak terhadap segala peraturan ordo yang dianggap terlalu mengekangnya. Ia kemudian memilih menjadi professor di bidang hukum gereja di Universitas Ingolstadt.
Pada 1768, Weishaupt mulai membangun secara serius perpustakaan pribadinya yang besar dan memiliki koleksi buku-buku langka yang banyak. Dari segala koleksi buku yang dimiliki, Weishaupt sangat tergoda untuk memusatkan konsentrasinya pada pengkajian buku-buku tentang Kabbalah dan ilmu-ilmu esoteris lainnya. Weishaupt dengan cepat merasa jatuh cinta dengan ajaran ini Salah satu lambang favoritnya adalah piramida dengan satu mata terbuka di atasnya, sebuah lambang Kabbalah. Obsesinya pun, entah dengan sendirinya atau ada yang mendorongnya, mulai merambah ke ranah yang lebih luas dan bercita-cita untuk membangun peradab dunia yang sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Melalui pendekatan yang tidak disebutkan bagaimana prosesnya, kelompok Mason akhirnya berhasil merekrut Weishaupt menjadi anggotanya. Pada tahun 1770 Weishaupt mulai menyusun rancangan strategi penguasaan dunia melalui jalan penghancuran agama-agama besar dunia, pemerintahan monarki, dan juga pemerintahan-pemerintahan di muka bumi. Semua penghalang ini harus dihancurkan agar nantinya bumi hanya diperintah oleh satu kekuatan utama yang dominant. Ini disebut sebagai “Pemerintahan Satu Bumi” (E Pluribus Unum).
Dalam upayanya ini, Weishaupt yang memiliki nama sandi ‘Spartacus’, melakukan pengkajian dan penelusuran ke seluruh daratan Eropa. Saat itu, Eropa memang menjadi sentral peradaban, teknologi, dan juga pemerintahan dunia. Untuk memperlancar upayanya, Weishaupt membangun satu ordo rahasia dan tertutup bernama Perfectibilisen (kelompok yang sempurna), sebuah nama dari Kaum Kathari yang musnah akibat serangan tentara Paus Innocentius III dalam Perang Salib Albigensian. Ordo Perfectibilisen memiliki hierarkhi berbentuk piramida, sama dengan organisasi-organisasi Kabbalah lainnya.(Bersambung/Rizki Ridyasmara)
0 comments:
Post a Comment