Juni 2001
Dinas Rahasia Jerman (BND) telah memperingatkan CIA dan Israel pada bulan Juni 2001, bahwa para teroris dari Timur Tengah sedang merancang, “membajak satu pesawat terbang dan menggunakannya sebagai senjata, untuk kemudian menyerang simbol-simbol kultur Amerika dan Israel yang penting.” Demikian berita yang terbetik dalam harian Jerman Frankfurter Allegemeine Zeitung.
Musim Panas 2001
Tiga pimpinan delegasi AS, Tom Simons (mantan Dubes AS di Pakistan), Karl Inderfurth (mantan sekretaris negara kementerian luar negeri untuk urusan Asia Selatan), dan Lee Coldien (mantan kepala bagian dan pakar Asia State Department), melakukan serangkaian pertemuan antara bulan Mei dengan Agustus dengan para delegasi dan intel Pakistan dan Rusia. Di bawah pimpinan PBB, di Berlin, diselenggarakan pertemuan terakhir dari serangkaian pertemuan rahasia.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh negara-negara yang bertetangga dengan Afghanistan, yang pada bulan-bulan sebelumnya mengharapkan bisa membuahkan satu solusi tentang masalah jaringan pipa minyak di Afghanistan. Wakil Taliban ikut duduk dalam pertemuan-pertemuan ini, tetapi menolak tawaran AS untuk bermitra dalam pembagian laba perolehan jaringan pipa. Pembagian labanya dinilai terlampau rendah.
Musim panas 2001
Menurut harian Inggris The Guardian, pasukan-pasukan khusus Ranger AS telah melakukan latihan-latihan di Tajikistan. Selain itu, kabarnya, pasukan-pasukan khusus Tajikistan dan Usbekistan memperoleh pendidikan khusus di Alaska dan Montana. Hanya, berita ini tidak diakui oleh Kementrian Pertahanan AS.
Musim panas 2001
Jejak pertama yang serius diturunkan oleh harian India, Times of India menurunkan berita tanggal 26 Oktober. Jejak ini menguak para dalang yang mengendalikan gembong “pilot teroris” Mohammad Atta.Times of India menyebutkan, bahwa pada bulan Juli 2001, berdasarkan perintah Bos Dinas Rahasia Pakistan Mahmud Ahmad, telah ditransfer dana sebanyak 100.000 Dolar kepada Mohamad Atta.
Transfer ini katanya dikerjakan oleh Omar Sheikh, seorang agen terselubung Dinas Rahasia Pakistan ISI dan nantinya dituduh sebagai terlibat dalam penyanderaan jurnalis Wall Street Journal, Pearl. Times of India menurunkan berita ini berdasarkan sumber-sumber rahasia yang diperoleh dari Dinas Rahasia India dan FBI. Setelah Times of India memberitakan penemuannya itu, Jenderal Ahmad mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala ISI.
26 Juni 2001
Majalah-online “Indiareacts.com” menuliskan, bahwa “India dan Iran mendukung rencana-rencana AS dan Rusia untuk melakukan serangkaian operasi terbatas terhadap Taliban”. Menurut artikel tersebut, operasi militer itu akan dilakukan oleh pasukan-pasukan AS dan Rusia dengan dukungan dari Usbekistan dan Tajikistan.
4-14 Juli 2001
Usamah bin Laden dirawat di American Hospital di Dubai akibat menderita penyakit ginjal. Selama di rumah sakit, ia ditengok oleh keluarganya dan tokoh-tokoh penting dari Saudi Arabia dan Emirat, juga dari Kepada CIA untuk Dubai, Larry Michell, yang pada tanggal 15 Juli langsung ditarik dari kantornya di Dubai, sehari setelah Usamah bin Laden ke luar dari rumah sakit.
10 Juli 2001
Satu laporan dari kantor FBI di Phoenix (Arizona), dan di bulan Agustus menyusul laporan dari FBI di Minneapolis memberitakan adanya dugaan, bahwa anggota-anggota Al Qaeda memanfaatkan sekolah-sekolah penerbangan AS untuk mempersiapkan penyanderaan pesawat udara. Memo tertanggal 10 Juli itu menyarankan agar dilakukan pemeriksaan secara nasional seluruh sekolah-sekolah penerbangan dan mengutip kemungkinan hubungannya dengan Usamah bin Laden.
Agen-agen FBI Minneapolis memberitakan tentang penangkapan terhadap Zakharias Moussaoui, berkebangsaan Perancis kelahiran Maroko, yang hanya ingin belajar mengemudikan Boeing 747, akan tetapi tidak mau belajar mengemudikan pesawat saat start dan landing. Dalam e-mail-nya kepada markas besar FBI, agen-agen FBI Minneapolis menggambarkannya sebagai seseorang, yang dapat merencanakan, mengemudikan satu pesawat Jumbo dan mengarahkanya ke World Trade Center. Kedua report di atas diacuhkan oleh Mabes FBI.
20-21 Juli 2001
Menjelang pertemuan G-8 di Genua, masuk laporan-laporan dari berbagai negara ke Itali. Antara lain dari Presiden Mesir Mubarak, yang memperingatkan akan terjadinya serangan ke gedung-gedung konperensi dengan menggunakan pesawat bajakan sebagai peluru terbang. Sebagai reaksinya, pemerintah Itali memerintahkan penempatan meriam-meriam penangkis serangan udara di sejumlah strategis dalam negeri dan membatasi penerbangan lokal. Bahkan untuk keamanannya, Presiden George W. Bush, bermalam di kapal perang AS yang tengah merapat di pelabuhan.
6 Agustus 2001
Dalam briefing CIA, Presiden Bush menerima laporan tentang adanya kemungkinan ancaman yang datang, di mana disebutkan bahwa para pelaku yang punya hubungan dengan Usamah bin Laden dapat mempergunakan pesawat bajakan sebagai bom terbang. Dalam peringatan ini, diduga, laporan-laporan dari FBI Phoenix dan Minneapolis dijadikan acuan sumber. Akan tetapi, setelah itu tak ada kegiatan-kegiatan yang memerintahkan untuk mengawasi penerbangan pesawat atau melindungi udara secara militer. FBI, NSA, maupun CIA sama sekali tidak melakukan tindakan preventif apa pun menanggapi laporan ini.
12 Agustus 2001
Letnan Navy Delmart “Mike” Vreeland, yang dijebloskan di bui Toronto karena dituduh telah melakukan penipuan, mengatakan, bahwa dirinya adalah perwira Dinas Rahasia Angkatan Laut dan mengetahui aksi teroris yang akan terjadi. Karena ia diacuhkan, maka ia lalu menulis satu catatan di atas kertas, yang kemudian ia serahkan kepada tata usaha penjara.
20 Agustus 2001
Presiden Putin memerintahkan kepada agen-agen rahasianya, untuk menyampaikan peringatan “yang berkalimatkan jelas dan gamblang” kepada Dinas Rahasia AS, bahwa ada ancaman serangan terhadap gedung-gedung pemerintahan dan bandar-bandar udara. Secara rinci, Harian Rusia Istvestia kemudian memberitakan, bahwa dalam peringatan ini disinggung tentang 25 pilot kamikaze, yang merencanakan menyerang gedung-gedung penting di AS. Lagi-lagi peringatan ini diabaikan oleh Gedung Putih.
20 Agustus – 10 September 2001
Dalam tempo 3 pekan menjelang 11 September, bursa Dow Jones di New York mengalami penurunan nilai sebesar 900 points. Bahaya crash bursa mengancam di ambang pintu. Sehubungan dengan itu, wapres Dick Cheney dan pejabat tinggi pemerintah lainnya melakukan rapat tertutup, membicarakan kebangkrutan tak terelakkan perusahaan Enron -sampai saat itu merupakan kisah kebangkrutan terbesar (dan penipuan financial) dalam sejarah ekonomi AS.
1-10 September 2001
Latihan militer yang sejak tahunan direncanakan itu, akhirnya dalam rangka operasi “Swift Sword” memindahkan 23 ribu serdadu Inggris ke Oman. Dalam waktu yang bersamaan, dua armada kapal perang AS tiba di depan pantai Pakistan, kemudian turun 17 ribu pasukan AS memperkuat 23 ribu pasukan NATO yang datang ke Mesir untuk operasi “Bright Star”. Seluruh kekuatan ini sudah berada pada lokasinya dalam keadaan ready to action, sebelum pesawat pertama melabrak menara WTC.(Bersambung/Rizki Ridyasmara)
0 comments:
Post a Comment