Kita tentu masih ingat, sesaat setelah peritiwa WTC 9.11 terjadi, di berbagai media massa besar yang dimiliki jaringan Zionis-Yahudi, kasus ini dihubung-hubungkan dengan Ramalan Nostradamus (The Prophecy Nostradamus) yang konon telah meramalkan berabad lalu tentang akan terjadinya peristiwa yang menggegerkan seperti itu.
Konon, Nostradamus bukan hanya meramal peristiwa WTC, tetapi juga meramalkan peristiwa-peristiwa besar dunia—Revolusi Perancis dan Hitler misalnya—dengan tepat. Siapakah Nostradamus ini?
NOSTRADAMUS DAN HUNTINGTON
Peramal dunia yang nama aslinya Michel de Nostredame ini lahir di Saint Rémy di Provence , Perancis Selatan, 14 Desember 1503, dari sebuah keluarga Yahudi pasangan Reynière de St Rèmy dan Saudagar Makanan Jaume de Nostredame. Walau berdarah Yahudi, kakek Michel dari garis ayahnya bernama Guy Gassonet, telah memeluk agama Katolik pada tahun 455 (Marranos), dengan mengambil nama baptis ‘Pierre’ dan nama keluarga ‘Nostredame’.
Jean St Rèmy, kakek Nostradamus dari garis ibu, adalah ahli astrologi Yahudi, Kabbalis, dan ahli fisika yang tinggal di istana Rene de Anjou, sekaligus menjadi guru dari Rene de Anjou dalam bidang esoteris yang memiliki minat sangat besar terhadap misteri The Holy Grail.
Rene de Anjou sendiri merupakan kekasih dari Jeanne d’Arc, ksatria perempuan Perancis yang di tahun 1429 menghadap komandan pasukan Perancis di Benteng Vaucouleurs untuk menyatakan dirinya dianugerahi ‘visi keilahian’ untuk menyelamatkan Perancis dari penjajahan Inggris dan meyakinkan bahwa putera tertua raja akan menggantikan Charles VII, dan akan dinobatkan menjadi raja.
Menilik latar belakang keluarganya, Nostradamus memang berasal dari keluarga yang terpandang di Provence.
Nostradamus meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 1566 dan dikebumikan di Fransiscan Chapel yang sebagiannya kini telah menjadi restoran La Brocherie. Jasad Nostradamus ketika Revolusi Perancis berkobar dipindahkan ke Collégiale Saint Laurent, Perancis, hingga kini. Karyanya yang paling fenomenal, Les Propheties (Ramalan) berisi keseluruhan ramalan Nostradamus sejumlah 6.338 ramalan. Dalam perjalanan waktu, ramalan Nostradamus banyak yang tepat, namun lebih banyak lagi yang gagal.
The Holy Blood and The Holy Grail menulis bahwa Gérard de Sede meyakini Nostradamus adalah seorang anggota dari sebuah jaringan rahasia internasional yang terdiri dari para duta besar, mata-mata, pedagang, dan lainnya yang memiliki andil besar dalam konflik perebutan tahta antar dinasti di Perancis pada masa hidupnya.
“Ada banyak fakta yang menyatakan Nostradamus memang seorang agen rahasia yang bekerja bagi Francois de Guise dan Charles, Kardinal Lorraine. ..Banyak ramalan Nostradamus mungkin saja sama sekali bukan ramalan. Apa yang diucapkannya hanyalah pesan-pesan tersembunyi, bersandi, jadwal, petunjuk, daftar perjalanan, dan rencana untuk suatu tindakan. Ramalan Nostradamus sebenarnya bukanlah ramalan, akan tetapi sebuah acuan pada masa lampau, seperti zaman Ksatria Templar, Dinasti Merovingian, dan sejarah Dinasti Lorraine,” demikian Baigent.
Mengapa kita menyinggung Nostradamus dalam kaitannya dengan The New World Order yang terus dilakukan dengan intensif oleh Bush? Kisah tentang Nostradamus membawa kita kepada Huntington yang dikenal dengan karyanya “The Class of Civilization” (Benturan Antar Peradaban). Seperti juga ramalan Nostradamus, tesis yang dikemukakan Huntington sebenarnya bukan tesis melainkan sebuah skenario bagi Amerika di dalam mengambil kebijakan luar negerinya paska Perang Dingin. Huntington sendiri tercatat sebagai anggota dari CFR, Council on Foreign Relation, sebuah lembaga kajian luar negeri AS yang sangat berpengaruh yang dipenuhi para Hawkish seperti Paul Wolfowitz dan sebagainya.
Edward Griffin bahkan memastikan bahwa hampir seluruh pemimpin Amerika berasal dari kelompok kecil ini. “Termasuk di antara mereka adalah presiden-presiden kita dan para penasehat mereka, anggota-anggota kabinet, duta besar-duta besar, anggota-anggota penting dari Federal Reserve, direktur-direktur dari bank-bank besar dan lembaga-lembaga investasi, rektor-rektor dari universitas-universitas, dan pimpinan-pimpinan suratkabar-suratkabar metropolitan, kantor-kantor berita, dan jaringan-jaringan televisi.
Tidak berlebihan untuk melukiskan kelompok ini sebagai pemerintah tersembunyi (hidden government) dari Amerika Serikat,” papar Griffin. Buku Huntington, ‘Benturan Antar Peradaban’, sendiri sebenarnya berbentuk sebuah artikel yang dimuat dalam majalah CFR “Foreign Affairs’ edisi Musim Panas 1993.
Baik Nostradamus maupun Huntington, dua peramal yang hidupnya dipisahkan waktu hampir lima abad, sama-sama agen dari Ordo Kabbalah, pewaris dari sebuah ordo purba bernama The Broterhood of Snake yang membentuk dewan penyihir tertinggi Fir’aun. Cita-cita mereka ditorehkan dalam simbol negara Amerika Serikat: E Pluribus Unum (Dunia di bawah Satu Pemerintahan) dan Annuit Coeptis – Novus Ordo Seclorum (Konspirasi Kita – Tata Dunia Baru). Dunia, oleh Amerika dengan semua sekutunya, tengah digelindingkan menuju satu arah, satu ideologi, satu keyakinan, satu nilai: Pax Americana.
Ordo Kabbalah sekarang ini mengejawantah, dikemudikan dari balik layar untuk menaklukkan dunia, oleh 13 dinasti berpengaruh dunia, yaitu: Dinasti Astor, Dinasti Bundy, Dinasti Collins, Dinasti DuPont, Dinasti Freeman, Dinasti Kennedy, Dinasti Li (Cina), Dinasti Onassis, Dinasti Rockefeller, Dinasti Rothschild, Dinasti Russel, Dinasti Van Duyn, dan Dinasti Merovingian (Kaum Aristokrat Eropa yang dipercaya kaum Kabbalis merupakan pewaris darah Yesus). Suka atau tidak, inilah dunia kita sekarang.
HARI AKHIR
Merupakan suatu kebetulan atau tidak, perbincangan mengenai Hari Akhir atau yang di Barat lebih dikenal sebagai ‘Armageddon’ dan di dalam gereja-gereja disebut sebagai ‘The Second Coming’ atau ‘Maranatha’, yaitu kedatangan Yesus untuk kedua kalinya ke bumi dalam bentuk ‘Tuhan’ seutuhnya, sudah beberapa tahun belakangan ramai diperbincangkan orang.
Dari bilik-bilik mewah di Gedung Putih, hingga mushola-mushola kecil di kampung-kampung Bumi Pasundan. Dari Presiden Amerika Ronald Reagen dan Bush, hingga ke Komunitas Eden di Pasar Senen, Jakarta. Kita semua sepakat, percaya atau tidak, Hari Akhir akan tiba dan jika ia tiba, siapa pun dan kekuatan apa pun, tidak akan ada yang mampu untuk menghalanginya. Sejak kapan sesungguhnya Hari Akhir itu dimulai dan kapan berakhir?
Allah SWT telah menegaskan bahwa Islam adalah agama terakhir yang diturunkan untuk seluruh manusia. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul terakhir untuk seluruh insan di bumi. Dan umat Islam adalah umat akhir zaman. Sebab itu, sesungguhnyalah, sejak Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah, maka sejak itu pula umat manusia telah memasuki apa yang dinamakan fase Akhir Zaman.
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, Masa Kenabian, ini terjadi pada saat Rasulullah SAW masih hidup. Kedua, Masa Khulafaur Rasyidin, dimulai dari Abubakar, Umar, Usman, dan Ali r.a. Ketiga, Masa Raja-Raja yang Menggigit (maalikan ‘adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib r.a. sampai kepada runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Ini merupakan masa yang panjang. Keempat, Masa Penguasa Diktator atau Maalikan Jabariyan. Dan kelima, Masa Kembalinya Sistem Khilafah. Sekarang, umat manusia tengah menjalani masa Penguasa Diktator. Walau masa ini berat, namun sunnatuhllah mengisyaratkan bahwa suatu ketika penguasa lalim ini akan bisa dikalahkan, walau penguasa lalim ini didukung oleh kekuatan tentara Yahudi yang berjumlah puluhan ribu.
Tentara Yahudi akan terus diburu oleh kaum Muslimin hingga mereka bersembunyi di banyak tempat. Namun batu dan pohon pun—yang sesungguhnya merupakan bagian dari tentara Allah, enggan dijadikan tempat persembunyian tentara Yahudi.
“Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!” ujar mereka. Semua pohon berbuat hal itu, kecuali pohon gharqad, semacam kaktus besar yang sekarang banyak ditanami di wilayah pendudukan Zionis-Yahudi di Palestina. Kaum Zionis meyakini hal ini sehingga sejak lama mereka telah dengan sengaja memperbanyak penanaman pohon ghargad di Tanah Palestina, sebagai langkah antisipasi. (Bersambung/Rizki Ridyasmara)
0 comments:
Post a Comment