Kloningan

Monday, May 26, 2014

Dipecat ABRI, Prabowo Jangan Dipilih?

Leave a Comment
Berric Dondarrion

Menurut kalkulasi saya sudah mematahkan sekitar 90% kampanye hitam dari Poros JK kepada Poros Prabowo, sehingga hanya ada beberapa kampanye hitam lagi yang masih tersisa, dan salah satunya adalah Prabowo pernah dipecat dari TNI (dulu namanya ABRI) karena tuduhan terlibat "penculikan aktivis" sehingga akan menjadi sangat aneh bila dia terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia yang berarti sekaligus menjabat sebagai Panglima Tertinggi TNI/Pangti TNI yang merupakan kejadian memalukan karena Pangti TNI adalah seorang purnawirawan yang pernah dipecat, atau kampanye hitam ini kadang dibuat dalam bentuk pernyataan: jangan pernah memilih capres yang pernah dipecat oleh ABRI.

Pemimpin utama serangan ini adalah Luhut Binsar Panjaitan, salah satu dari anggota kubu Benny Moerdani yang berhasil dibersihkan kubu Prabowo ketika mereka berhasil menarik Feisal Tandjung yang sudah lama diasingkan Benny Moerdani ke Seskoad menjadi Panglima ABRI. Alasan kubu Prabowo membersihkan kubu Benny Moerdani adalah karena mereka berusaha mendeislamisasi TNI dengan cara memarjinalkan para perwira yang Islami. Setelah disingkirkan para kelompok Benny Moerdani tersebut membalas dengan menjatuhkan karir dan kehidupan pribadi Prabowo sampai ke titik nadir (selengkapnya bisa dibaca di http://m.kompasiana.com/post/read/658823/1/dalang-kerusuhan-mei-1998-mendukung-jokowi.html# ).

Prabowo sukses menjatuhkan Benny Moerdani; dan Benny Moerdani berhasil membalas dengan menjatuhkan Prabowo ke titik nadir maka seharusnya bisa dianggap impas dan kubu Benny tidak mendendam lagi kan? Lantas mengapa Luhut Panjaitan masih menyimpan dendam kesumat sehingga di depan publik tidak sungkan menunjukan kebenciannya kepada Prabowo. Saya tidak tahu dan yang tahu hal tersebut hanya Luhut Panjaitan, namun saya menduga status Luhut Panjaitan sebagai anak emas Benny Moerdani memainkan peranan, karena dengan tersingkirnya Benny maka sekaligus semua fasilitas yang dinikmati Luhut sebagai anak emas ikut hilang, sebab semua yang dekat dengan Benny justru dianggap menderita lepra.

Bukti Luhut Binsar Panjaitan merupakan anak emas Benny Moerdani adalah sebagai berikut ini:

"Berbeda dengan panglima-panglima sebelum dan sesudahnya, Benny memang memelihara sejumlah orang yang disenanginya. "Mereka itu semacam golden boys Benny Moerdani," kata Schwarz. Salah satu yang dikenal sebagai "anak emas" itu adalah Luhut Binsar Panjaitan."

- Salim Said, Dari Gestapu Ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian, halaman 343

Pertanyaannya di sini apakah pernyataan Luhut Binsar Panjaitan dapat dibenarkan? Tentu saja tidak sebab fakta tidak terbantahkan adalah sangat banyak pemimpin atau orang di belahan dunia yang dipecat dari institusi atau lembaga tempatnya bekerja atau bernaung untuk kemudian kembali memimpin lembaga yang sama beberapa tahun kemudian. Tidak jarang kemudian hari ditemukan bukti bahwa kesalahan bukan terletak pada orang atau pemimpin yang dipecat, melainkan terletak pada pihak yang mengeluarkan keputusan pemecatan. Untuk membuktikan hal ini kita akan mengambil masing-masing 3 tokoh dari Indonesia dan luar negeri.

Indonesia

Contoh pertama: Soeharto dicopot dari jabatan sebagai Panglima Diponegoro karena tuduhan melakukan penyelundupan gula secara ilegal di wilayahnya dan selanjutnya disekolahkan ke Seskoad. Beberapa tahun kemudian Soeharto diangkat menjadi Panglima Mandala untuk merebut Papua Barat yang antara lain membawahi mantan pasukannya dari Divisi Diponegoro. Dalam perjalanan selanjutnya Soeharto terpilih lima kali berturut-turut menjadi Presiden RI/Pangti TNI, yang artinya juga membawahi Divisi Diponegoro. Belakangan Yoga Soegama, staf intelijen Diponegoro pada zaman kepemimpinan Soeharto mengungkap bahwa yang melaporkan penyelundupan adalah Pranoto Reksosamudro, Wakil Panglima, dan seorang komunis yang berniat merebut Divisi Diponegoro untuk kubu komunis.

Contoh kedua: Yoga Soegama, salah satu bawahan Soeharto sejak zaman Diponegoro adalah kepala badan intelijen negara (BAKIN) dari tahun 1968 sampai 1969, mengapa hanya satu tahun? Karena Yoga dipecat setelah dia kehilangan tas berisi dokumen rahasia negara dalam salah satu lawatan keluar negeri yang katanya didalangi oleh Ali Moertopo. Setelah dipecat dari BAKIN, Yoga ditendang ke atas menjadi duta besar dan ditarik kembali setelah peristiwa Malari tahun 1974, berturut-turut sampai tahun 1989.

Contoh ketiga: AH Nasution yang dipecat Soekarno dari kedudukan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) setelah dia mengarahkan meriam ke arah Istana Negara yang terdapat Soekarno dalam peristiwa 17 Oktober 1952. Beberapa tahun kemudian, tepatnya November 1955, Soekarno mengembalikan kedudukan Kasad kepada AH Nasution dan sebulan kemudian pada Desember 1955, Soekarno mengangkatnya sebagai Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia yang artinya bukan saja membawahi angkatan darat, tetapi juga angkatan laut, angkatan udara dan kepolisian.

Luar negeri


Contoh pertama: George Walker Bush, adalah perwira angkatan udara Amerika Serikat yang dipecat karena desersi dari panggilan tugas, namun kemudian dua kali berturut-turut terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat sekaligus Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Commander-in-Chief).

Contoh kedua, Steve Jobs, dipecat oleh John Sculley, CEO Apple, dan beberapa tahun kemudian Steve Jobs mendirikan Pixar dan NeXT, dan pada saat bersamaan John Sculley dipecat pemegang saham Apple karena membawa Apple ke jurang kebangkrutan. Di saat kritis tersebut para pemegang saham Apple memutuskan untuk meminta Steve Jobs kembali menangani Apple sebagai CEO. Sejak kembali ke Apple sampai kematiannya, Steve Jobs bukan saja menyelamatkan Apple dari kebangkrutan (yang sangat tidak mudah, tidak percaya? Tanya saja Blackberry dan Nokia), namun juga memberikan dunia: iPod; iPad; iPhone; Mac OS; Macbook; Macbook Air; Mac Mini; iMac; Android (bajakan Mac OS), dan inovasi lain yang mengubah dunia, sementara John Sculley dikenal sebagai orang inkompeten yang memecat Steve Jobs.

Contoh ketiga, Pada saat Mao Tsedong melancarkan Revolusi Budaya untuk membersihkan semua orang yang dianggap melawannya, Deng Xiaoping adalah termasuk orang yang dipaksa pensiun alias dipecat dari Partai Komunis China/PKC dan kemudian bersama keluarganya dibuang ke pedalaman Propinsi Jiangxi untuk bekerja sebagai buruh pabrik pembuatan traktor dan secara nasional nama baiknya dihancurkan. Setelah Zhou Enlai semakin melemah karena menderita kanker, Zhou berhasil membujuk Mao untuk menarik Deng kembali dan menunjuknya sebagai pengganti Zhou bila meninggal. Namun kemudian Deng kembali dipecat dari posisinya di pemerintahan dan nama baiknya dirusak secara nasional setelah dia melawan Gang Empat yang dipimpin oleh istri Mao, Jiang Qing. Deng Xiaoping baru bangkit kembali setelah kematian Mao Tsedong di mana dia berhasil menyingkirkan Gang Empat dan menjadi pemimpin tertinggi di PKC dan Republik Rakyat China/RRC. Hari ini Deng Xiaoping terkenal sebagai perancang sistem ekonomi yang berhasil membawa RRC sebagai satu-satunya negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dan hari ini ekonomi RRC hanya kalah dari Amerika Serikat dan diperkirakan akan menyusul kekuatan ekonomi Amerika dalam waktu tidak lama lagi.

Berdasarkan bukti di atas rasanya sudah terpatahkan klaim anak emas Benny Moerdani, Luhut Panjaitan bahwa Prabowo sebagai orang yang pernah dipecat ABRI tidak layak dipilih sebagai Presiden Indonesia karena alasan cacat moral atau alasan apapun, apalagi faktanya adalah pemecatan Prabowo tersebut semata-mata keputusan politik hasil konspirasi kelompok Benny Moerdani. Selain itu terbukti juga banyak orang yang kembali memimpin institusi setelah dipecat justru berhasil berprestasi dengan sangat luar biasa sebab dalam dirinya terbukti memiliki mental yang kuat hingga sanggup dari keterpurukan dan memiliki motivasi untuk menghapus aib dari pemecatan sebelumnya.

0 comments:

Post a Comment