Kloningan

Sunday, May 18, 2014

Sabam Sirait: Mahar JK Cawapres Rp. 10 Trilyun

Leave a Comment
Berric Dondarrion

Masih percaya koalisi PDIP tanpa syarat dan tidak bagi-bagi kekuasaan? Masih belum kapok dikibulin oleh mulut manis Jokowi? Bahkan politisi NasDem, mitra koalisi saja tidak percaya dan menyebut koalisi PDIP sebagai koalisi banci dan pernyataan koalisi tanpa syarat dikeluarkan hanya untuk menipu masyarakat sebab faktanya tidak ada makan siang gratis di dunia ini.

Darimana logikanya koalisi tanpa syarat bila masuknya NasDem adalah untuk memajukan JK sebagai cawapres Jokowi. Menurut keterangan Sabam Sirait, politisi senior sekaligus pendiri PDIP hari ini bahwa mahar JK untuk penunjukan tersebut adalah Rp. 10trilyun. Politik dagang sapi ini membuat Sabam kecewa dan mengancam mundur dari PDIP bila Golkar masuk dalam koalisi atau JK menjadi cawapres, dan bila ini terjadi diasumsikan Maruarar Sirait, anaknya akan ikut serta.

Terkait Golkar Sabam tidak perlu kuatir sebab konvensi Golkar memutuskan bahwa hanya Ical yang menjadi capres/cawapres dari Golkar, sedangkan kader lain yang mau maju dari partai lain harus melepas atribut Golkar. Dengan kata lain JK sudah bisa menjadi cawapres Jokowi tanpa keterlibatan Golkar. Sebelum ini negosiasi mandek sebab Ical ingin JK mengganti biaya kampanye yang sudah dia keluarkan, tapi JK hanya mau setengah karena sudah bayar Megawati Rp. 10trilyun sedangkan sisanya ditanggung Megawati. Mana mau si Megawati keluar uang?

Lalu kemana Golkar akan berlabuh? Demokrat sebab Konvensi Demokrat menolak mendukung Jokowi maupun Prabowo, artinya pembicaraan SBY dan ARB yang berlangsung hari ini di Lantai 15 Hotel Sultan ("kebetulan" menginap di hotel yang sama) akan menentukan jadi tidaknya Golkar-Demokrat berkoalisi yang kemungkinan jadi dengan mengusung Ical-Pramono Edhie.

Bila bukan JK, yang artinya mahar Rp. 10trilyun dikembalikan Megawati maka pilihan Mega adalah Puan Maharani, nama yang juga membawa perpecahan di dalam kubu PDIP sebagaimana terbukti Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi mengundurkan diri dari PDIP sebagai protes menguatnya wacana Puan menjadi cawapres. Selain itu beberapa kelompok ProJo juga menyatakan hal yang sama, akan mundur bila Puan yang maju.

Nah, sekarang masalahnya karena JK sudah keluar Rp. 10trilyun hanya untuk menjadi cawapres, ketika dia terpilih apakah JK tidak akan mencari cara untuk balik modal melalui pengaturan proyek pemerintah jatuh ke tangan perusahaannya, Bukaka dan Bosowa? Tentu saja pasti kekayaan negara akan dikeruk sebesar-besarnya supaya bisa mendapatkan kembali Rp. 10trilyun yang sudah terlanjur keluar.
Jadi siapa cawapres Jokowi? Kita tunggu saja pengumuman besok dan perkembangan tubuh koalisi setelahnya.

0 comments:

Post a Comment